PMI Jatim Bangun Dua Puluh Tiga Temporary Shelter di Bawean




lintas86.com, Gresik - Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Jawa Timur telah membangun 23 bangunan Temporary Shelter di Pulau Bawean Kabupaten Gresik Jawa Timur (14/04/2024). 

Berdasarkan data dan hasil assesment yang dilaksakan oleh pihak kecamatan di Bawean pada tanggal 31 Maret 2024, Rumah di Kecamatan Tambak yang mengalami rusak berat sebanyak 419 Rumah dan Kecamatan Sangkapura rumah yang mengalami rusak berat sebanyak 442 Rumah.

Pembangunan temporary shelter bertujuan memberikan hunian sementara bagi masyarakat dipulau bawean yang rumahnya rusak berat pasca terjadinya gempa pada tanggal 22 Maret 2024 lalu. Temporary shelter merupakan rumah yang dibangun dengan bahan menggunakan bambu atau kayu dan terpal yang aman jika terjadi gempa susulan.

PMI Provinsi Jawa Timur selama respons gempa bawean telah memobilisasi relawan berjumlah 20 Relawan PMI yang terdiri dari berbagai Kabupaten/kota yang ada di Jawa Timur yaitu Kabupaten Tuban, Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Jember serta juga yang memiliki spesialisasi Manajemen Tanggap Darurat Bencana (MTDB) khususnya dibidang shelter dan Psikososial Support Program (PSP).

“Sampai dengan tanggal 14 April 2024, PMI Provinsi Jawa Timur telah membangun temporary shelter berjumlah 23 unit yang terbagi menjadi 2 Kecamatan yaitu di Kecamatan Sangkapura dan Tambak “, kata Andris Rufiyanto P selaku Kepala Bidang Pelayanan PMI Provinsi Jawa Timur.

Ia juga menjelaskan bahwa PMI Provinsi Jawa Timur juga terus membangun Temporary Shelter sesuai dengan hasil assesment tim PMI dengan memilih kategori rumah masyarakat di pulau bawean yang rusak berat yang berada di kedua Kecamatan yaitu Kecamatan Sangkapura dan Tambak.

Selain pembangunan temporary shelter, PMI juga melaksanakan respons gempa bawean dengan melaksanakan kegiatan pendistribusian family kit, hygiene kit, baby kit, dan sembako, serta sosialisasi gempa bumi, Dukungan Psikososial Support Service (PSS) ini guna mengurangi rasa trauma warga bawean pasca gempa yaitu dengan cara mengajak bermain juga berbincang-bincang mulai anak-anak hingga dewasa supaya bisa kembali beraktivitas seperti semula, dan Bantuan Langsung Tunai (BLT).

Samsuri yang berusia 53 Tahun selaku warga Dusun Bangkalan Desa Dekat Agung Bawean yang mendapatkan bangunan temporary shelter menyampaikan bahwa sebelumnya ia serta keluarganya yang berjumlah 4 orang menempati tenda darurat yang dibangun mandiri dengan ukuran yang kecil 2x2.5 m, sehingga pada saat siang hari suhu udara nya terasa panas, setelah adanya bantuan Temporary Shelter dari PMI yang berukuran 4x4 m ia merasa senang dan bersyukur sehingga bisa beristirahat yang aman dan nyaman. 

“Alhamdulillah, saya dan keluarga merasa senang dan bersyukur karena sudah dibangunkan temporary shelter yang ukurannya pas untuk satu keluarga, selain itu juga diberikan penyekat di dalam tenda untuk tempat beristirahat, serta juga diberikan bantuan berupa sembako sebagai pemenuhan dasar karena pasca gempa tidak bekerja lagi” imbuhnya.

Berdasarkan data dari Posko penanganan gempa bawean PMI Kabupaten Gresik, Per tanggal 14 April 2024, PMI telah mendistribusikan logistik berupa Family Kit 200 Paket, Hygiene Kit 180 Paket, Baby Kit 50 Paket, Selimut 300 lembar, Sarung 300 Lembar, Terpal 456 Lembar, Jerigen 939 Pcs, Mie Instan 41 Dus, Beras 3 kg 178 pcs, Minyak 1 Liter 82 Dus, Klambu 8 Pcs, tenda skat 8 pcs, dan Kurma 42 Dus. (min)
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url