Banjir di Sitiarjo Malang: 2.250 Jiwa Terdampak, Penanganan Terus Berlanjut
0 menit baca
lintas86.com, Malang – Sedikitnya 2.250 jiwa di Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, terdampak banjir yang terjadi pada Sabtu pagi. Hujan deras yang mengguyur sejak Jumat malam (19 September 2025) menyebabkan debit Sungai Panguluran naik hingga meluap ke permukiman warga.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan, menyampaikan bahwa meskipun genangan air sudah surut, rumah-rumah warga masih dipenuhi lumpur sehingga memerlukan penanganan lanjutan.
“Lokasi terdampak banjir berada di Kecamatan Sumbermanjing Wetan, khususnya di Desa Sitiarjo dan Desa Kedungbanteng,” ujarnya.
Menurut Sadono, berdasarkan skenario terburuk, jumlah warga terdampak di Desa Sitiarjo tersebar di beberapa dusun, yaitu Dusun Krajan Tengah dengan 705 jiwa (240 KK), Dusun Krajan Kulon 411 jiwa (163 KK), Dusun Krajan Wetan 648 jiwa (250 KK), dan Dusun Roworate 464 jiwa (177 KK).
“Kondisi saat ini air sudah surut,” tambahnya.
BPBD bersama TNI, Polri, Dinas PU Bina Marga Provinsi dan Kabupaten Malang, pemerintah desa, kecamatan, PMI, SAR Awangga, relawan, serta masyarakat setempat, bekerja sama untuk mempercepat proses pemulihan pasca-banjir.
Beberapa langkah prioritas yang dilakukan antara lain pembersihan rumah warga dari lumpur, pengurasan sumur, serta pembersihan material longsor di Desa Kedungbanteng. Akses jalan yang tertutup lumpur juga menjadi fokus utama penanganan dengan melibatkan Balai PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur.
“Upaya pembersihan akan difokuskan pada rumah-rumah warga dan akses jalan utama. Kami juga melakukan koordinasi dengan Balai PU Bina Marga Provinsi agar penanganan dapat berjalan lebih cepat,” jelas Sadono.
BPBD Malang berjanji akan terus memperbarui informasi terkait jumlah kerusakan dan kebutuhan warga seiring dengan perkembangan penanganan di lapangan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan, menyampaikan bahwa meskipun genangan air sudah surut, rumah-rumah warga masih dipenuhi lumpur sehingga memerlukan penanganan lanjutan.
“Lokasi terdampak banjir berada di Kecamatan Sumbermanjing Wetan, khususnya di Desa Sitiarjo dan Desa Kedungbanteng,” ujarnya.
Menurut Sadono, berdasarkan skenario terburuk, jumlah warga terdampak di Desa Sitiarjo tersebar di beberapa dusun, yaitu Dusun Krajan Tengah dengan 705 jiwa (240 KK), Dusun Krajan Kulon 411 jiwa (163 KK), Dusun Krajan Wetan 648 jiwa (250 KK), dan Dusun Roworate 464 jiwa (177 KK).
“Kondisi saat ini air sudah surut,” tambahnya.
BPBD bersama TNI, Polri, Dinas PU Bina Marga Provinsi dan Kabupaten Malang, pemerintah desa, kecamatan, PMI, SAR Awangga, relawan, serta masyarakat setempat, bekerja sama untuk mempercepat proses pemulihan pasca-banjir.
Beberapa langkah prioritas yang dilakukan antara lain pembersihan rumah warga dari lumpur, pengurasan sumur, serta pembersihan material longsor di Desa Kedungbanteng. Akses jalan yang tertutup lumpur juga menjadi fokus utama penanganan dengan melibatkan Balai PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur.
“Upaya pembersihan akan difokuskan pada rumah-rumah warga dan akses jalan utama. Kami juga melakukan koordinasi dengan Balai PU Bina Marga Provinsi agar penanganan dapat berjalan lebih cepat,” jelas Sadono.
BPBD Malang berjanji akan terus memperbarui informasi terkait jumlah kerusakan dan kebutuhan warga seiring dengan perkembangan penanganan di lapangan.