SMPN 11 Magelang dan Peradi Gelar Sosialisasi Cegah Kenakalan Remaja

lintas86.com, Magelang - Dalam upaya untuk meningkatkan kesadaran dan pencegahan terhadap kenakalan remaja yang kian marak di lingkungan sekolah dan masyarakat, SMPN 11 Magelang bekerjasama dengan Peradi cabang Magelang menyelenggarakan sosialisasi dan penyuluhan penting dalam pencegahan kenakalan remaja.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang bahaya kenakalan remaja seperti bullying dan pencabulan, serta dampaknya pada masa depan mereka.

Surya dan Ikhwan, selaku perwakilan dari Peradi, menekankan dalam paparannya bahwa fenomena kenakalan remaja saat ini semakin kompleks dengan adanya penggunaan media sosial yang kadang kurang bijaksana. 

"Penggunaan sosial media yang tidak benar dapat memicu konflik dan menjadi pintu masuk bagi berbagai bentuk kenakalan remaja," jelas Surya.

 

Ia juga menekankan, kenakalan remaja tidak hanya merugikan individu, tetapi juga dapat menjerat mereka dalam masalah hukum yang serius.

Subjek yang diangkat dalam sosialisasi ini termasuk penggunaan senjata tajam (sajam), bullying, dan pencabulan yang merupakan ancaman nyata bagi masa depan para remaja. 

"Bullying, baik yang dilakukan secara langsung maupun melalui media online, dapat menyebabkan dampak psikologis jangka panjang dan membatasi potensi kemajuan di masa depan," ujar Ikhwan. 

Ditekankan pula bahwa keterlibatan remaja dalam kenakalan yang melibatkan unsur kekerasan bisa berujung pada tindakan hukum yang membawa implikasi berat bagi masa depan mereka.

Agung Batu Cahyono, mewakili Kepala SMPN 11 Magelang, menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi atas kerjasama ini. 

"Kami berharap dengan adanya sosialisasi ini, para siswa semakin memahami risiko dan bahaya dari kenakalan remaja serta dapat menjauhi jerat hukum di masa depan," ungkap Agung. 

Melalui kegiatan ini, SMPN 11 Magelang dan Peradi berkomitmen untuk terus mendampingi para siswa dalam menghindari berbagai jebakan kenakalan remaja yang dapat merugikan diri mereka sendiri dan lingkungan. 

Sosialisasi dan penyuluhan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam menciptakan generasi muda yang lebih waspada dan sadar akan pentingnya bertindak bertanggung jawab demi masa depan yang lebih baik. 

Dengan adanya inisiatif semacam ini, diharapkan para remaja dapat lebih memahami konsekuensi dari tindakan mereka dan termotivasi untuk memilih jalur hidup yang lebih positif. Tentunya, sinergi antara lembaga pendidikan dan organisasi hukum seperti ini sangat diperlukan dalam membangun generasi penerus yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki integritas moral yang kuat.