604 Pendonor Darah Sukarela Terima Penghargaan dari Gubernur Jatim

 

Acara yang berlangsung dengan khidmat ini menyaksikan para pendonor menerima penghargaan yang diserahkan langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, didampingi oleh Wakil Gubernur Emil Dardak. 

Kegiatan tersebut adalah bagian dari program tahunan yang diadakan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Jawa Timur, sebuah acara yang menekankan pentingnya peran individual dalam upaya kolektif untuk menyelamatkan kehidupan.

Penghargaan ini diberikan kepada para pendonor yang telah menunjukkan dedikasi luar biasa, dengan mencapai 75 kali donor darah. 

Dalam sambutannya, Harsono, perwakilan pengurus PMI Jawa Timur, selaku panitia menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas kontribusi para pendonor dalam memenuhi kebutuhan darah yang semakin meningkat. 

Pernyataan ini sekaligus menjadi pengingat akan pentingnya keberlanjutan aksi donor darah sukarela dalam menghadapi tantangan ketersediaan darah di rumah sakit-rumah sakit Jawa Timur.

Dalam pidatonya, Imam Utomo, Ketua PMI Jawa Timur, mengapresiasi para pendonor dengan sebutan "pahlawan kemanusiaan yang sejati."

Beliau menyoroti bahwa kontribusi mereka bukan hanya berdampak pada mereka yang menerima donor, tetapi juga menginspirasi masyarakat luas untuk terlibat dalam kegiatan sosial. 

Imam menyatakan bahwa dibutuhkan sekitar 700 ribu kantong darah setiap tahunnya, dan untuk mencapai target ini, partisipasi lebih banyak pendonor sukarela sangat diperlukan.

Gubernur Khofifah dalam sambutannya menekankan nilai kemanusiaan dari seberkas darah, mengibaratkannya sebagai 'penyelamat nyawa tak ternilai' 

Ia berbagi kisah menyentuh tentang seorang wisatawan Rusia yang hidupnya terselamatkan oleh donor darah sukarela, menekankan bahwa tindakan kecil ini beresonansi jauh melampaui batas geografis dan mencerminkan kemanusiaan yang universal.

Penghargaan ini diharapkan dapat menjadi katalisator untuk melahirkan lebih banyak 'pahlawan kemanusiaan' lainnya. 

Khofifah menggarisbawahi komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mendukung dan memfasilitasi program-program kemanusiaan sejenis, dan menyatakan pentingnya edukasi dan sosialisasi untuk menarik minat lebih banyak pendonor, khususnya dari kalangan pelajar.

Secara keseluruhan, acara ini tidak hanya mengakui jasa para pendonor tetapi juga menegaskan pentingnya aksi sosial kemanusiaan yang berkelanjutan dan komitmen pemerintah dalam mendukung upaya tersebut. 

Harapan besarnya, kegiatan semacam ini akan memotivasi lebih banyak individu untuk berpartisipasi aktif dalam gerakan donor darah dan, pada akhirnya, membantu meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Jawa Timur. 

Penghargaan ini, meski sederhana, menjadi simbol penghormatan tinggi bagi mereka yang telah memberikan setetes darah untuk menyelamatkan nyawa tak terhitung jumlahnya.