PMI Hadir di COP30 Brasil, Perkuat Aksi Adaptasi dan Mitigasi Iklim

lintas86.com, Belem – Palang Merah Indonesia (PMI) tampak memantapkan komitmennya dalam aksi adaptasi dan mitigasi iklim dengan kehadirannya di Konferensi Perubahan Iklim PBB COP30 di Belem, Brasil. Sebagai bagian dari delegasi Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC), PMI menjalankan perannya sebagai IFRC Climate Champion sekaligus anggota Sekretariat IFRC. 

Hadir pada minggu pertama, 10–14 November 2025, PMI bergabung dengan perwakilan dari Colombian Red Cross, Belize Red Cross, dan Ethiopian Red Cross. Delegasi tersebut juga melibatkan IFRC Director of America, perwakilan dari IFRC Geneva, American Red Cross, dan Climate Centre. 

Kehadiran PMI dalam forum global ini tidak hanya sekadar formalitas belaka. Berdasarkan IFRC COP30 Call to Action, PMI bersama perhimpunan lainnya menyoroti tiga pilar utama aksi iklim yang diinisiasi oleh IFRC: Kesehatan dan Kesejahteraan, Investasi pada Komunitas, serta Waktu/Kesiapsiagaan. Upaya ini ditujukan untuk membangun sistem kesehatan yang tahan iklim, memastikan pendanaan menjangkau komunitas lokal, serta memperkuat kesiapsiagaan masyarakat sebelum bencana iklim terjadi. 

Dalam sesi-sesi dialog COP30, delegasi IFRC yang diwakili Colombian Red Cross dan Ethiopian Red Cross mempertegas perlunya kerjasama lintas sektor hingga perbatasan dalam adaptasi perubahan iklim. Pelibatan masyarakat dari tahap awal perencanaan, terutama terhadap kelompok rentan seperti perempuan, lansia, anak-anak, dan penyandang disabilitas, menjadi penekanan penting. 

PMI sendiri dalam acara ini menambahkan nilai dengan berdiskusi bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia mengenai kontribusi dalam agenda iklim nasional dan kemungkinan kolaborasi di masa depan. Hal ini selaras dengan empat Prinsip Adaptasi dan Ketahanan Iklim PMI yang meliputi pendekatan berbasis masyarakat, integrasi adaptasi dan mitigasi, kolaborasi dan kemitraan, serta pemantauan, evaluasi, dan pembelajaran berkesinambungan.

Disamping diskusi dan strategi berbasis data, PMI juga menonjolkan praktik nyata solusi berbasis alam dalam paviliun Indonesia di COP30, seperti rehabilitasi ekosistem dan penguatan mata pencaharian berbasis alam. 

Sekretaris Jenderal PMI, A.M Fachir, menekankan pentingnya suara masyarakat, khususnya kelompok rentan, didengarkan dalam pengambilan keputusan global. 

“Kami hadir untuk memastikannya. Bahwa pendanaan iklim bisa benar-benar memperkuat komunitas, meningkatkan sistem peringatan dini, dan membangun ketahanan dari tingkat paling dasar. Dari Indonesia, PMI siap memperkuat kolaborasi nasional dan global untuk mengurangi risiko iklim,” tegas Fachir. 

Dengan kehadiran aktif dan kontribusi signifikan, PMI memosisikan diri di tengah panggung dunia dalam upaya penguatan aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, menegaskan dedikasinya dalam melindungi masyarakat dari ancaman krisis iklim di masa depan.

Penulis: Zabidi 
Editor: Redaksi
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url