PMI Kota Medan Bantu Cek Kesehatan Masyarakat Pasca Bencana Banjir
0 menit baca
![]() |
| PMI Kota Medan melakukan Pelayanan Kesehatan bekerjasama dengan Universitas Poltekes Kemenkes Medan |
lintas86.com, Medan - Pasca bencana banjir yang menerjang Kota Medan akhir November lalu, perhatian terpusat pada penanganan kesehatan masyarakat yang terkena dampak. Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Medan, berkolaborasi dengan universitas lokal, bergerak cepat menyediakan pelayanan kesehatan untuk memastikan masyarakat tidak terjangkit penyakit. Kegiatan ini dipuji banyak pihak sebagai langkah konkret dalam membantu pemulihan warga.
Ketua PMI Kota Medan, Musa Rajekshah, menjelaskan bahwa pelayanan kesehatan dilaksanakan bekerja sama dengan Universitas Satya Terra Bhinneka dan Universitas Poltekes Kemenkes Medan di dua lokasi berbeda.
"Kami ingin memastikan kesehatan masyarakat terjaga setelah bencana. Ini adalah prioritas kami," katanya.
Kegiatan pertama dilaksanakan pada 2 Desember 2025 di Masjid Al Ikhlas Blok 6 Griya Martubung Kel. Besar, Kecamatan Medan Labuhan. Dengan jumlah peserta sebanyak 55 orang, layanan ini mencakup pemeriksaan kesehatan dasar dan penanganan kasus ringan seperti penyakit kulit, demam, batuk, diare, dan cedera.
Namun, keterbatasan obat-obatan, terutama untuk penyakit kulit, menjadi kendala di lapangan.
"Kami belajar banyak. Ke depan, persediaan logistik kesehatan akan kami tingkatkan," lanjut Musa.
Layanan berikutnya digelar keesokan harinya di Masjid At-Taqwa, Jalan Marelan VII, Kecamatan Medan Marelan. Kegiatan ini diikuti 94 peserta yang lebih banyak diikuti perempuan. Selain pemeriksaan kesehatan, edukasi mengenai pencegahan penyakit juga diberikan.
Dalam kegiatan tersebut, beberapa kendala seperti terbatasnya layanan pemeriksaan gula, asam urat, dan kolesterol yang dibutuhkan masyarakat masih menjadi catatan penting.
"Kami akan memperbaiki ketepatan waktu mulai kegiatan agar lebih efektif," tuturnya.
Di sisi lain, Pemerintah Kota Medan juga bersikap aktif dengan mendata jumlah korban dan kerusakan yang terjadi. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, Yunita Sari, mengungkapkan bahwa 13 orang dinyatakan meninggal dunia akibat bencana ini.
"Penyebab kematian bervariasi, mulai dari kelelahan hingga keracunan asap genset. Kami masih terus memperbarui data," jelas Yunita.
Tindakan proaktif juga dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Medan, dipimpin Irliyan Putra sebagai Pelaksana Tugas Kepala Dinas. Tim kesehatan diturunkan ke lokasi pengungsian untuk mencegah penyebaran penyakit serta memberikan penanganan medis yang diperlukan.
"Kami ingin memastikan masyarakat yang terdampak mendapatkan penanganan cepat. Posko kesehatan telah disiapkan untuk kebutuhan ini," ungkap Irliyan.
Melalui kolaborasi antara PMI dan pemerintah daerah, diharapkan masyarakat Medan segera pulih baik fisik maupun mental. "Kami akan terus memantau dan memberikan layanan terbaik untuk mereka yang terdampak," tutupnya.
Dengan beragam upaya dan komitmen dari berbagai pihak, masyarakat terdampak banjir di Kota Medan diharapkan dapat kembali melanjutkan aktivitas mereka dengan optimis. Dukungan yang ada menunjukkan kuatnya rasa kebersamaan dalam menghadapi setiap tantangan.
Penulis: Zabidi
Editor: Redaksi
