Shelter PMI, Bantu Nelayan Bawean Tinggal di Hunian Sementara yang Layak




lintas86.com, Gresik - Nur Rahman adalah nelayan yang tinggal di Dusun Dedawang Desa Teluk Jati Dawang Kecamatan Tambak Bawean Kabupaten Gresik. 

Ia berprofesi sebagai nelayan. Tiap kali melaut Pak Nur menghasilkan sedikitnya  1 ton Ikan Pindang dan Layang 

"Sebelum gempa menerjang Bawean ekonomi pak Nur tergolong cukup. Namun setelah gempa ekonominya sedikit terganggu. Apalagi saat ini, melaut tak berani kawatir terjadi gempa lagi. Hal ini juga dialami teman seprofesi di kampungnya Dusun Dedawang yang pekerjaan utamanya adalah nelayan," Ungkapnya.

Meski demikian tidak mengurangi niat pak Nur untuk membantu masyarakat sekitar yaitu dengan membantu tenda yang sederhana dan membantu dalam hal pemenuhan dasar hidup masyarakat yaitu makanan.

“Saya membantu masyarakat disini dengan mendirikan tenda seadanya, jika terjadi hujan ya bocor dan jika panas juga kepanasan. Selain itu, juga membantu menyetok makanan berupa sembako untuk pemenuhan pengungsi”. Kata Nur

Pasca gempa ia menyampaikan bahwa sebelumnya masyarakat di Dusun Dedawang tinggal di tenda yang dibangun di atas pegunungan. Mereka mengaku tinggal di tenda seadanya, dengan hanya ber alaskan terpal maupun tidur di rerumputan. Ia menyampaikan bahwa masyarakat tinggal di tenda seadanya selama 2 minggu, sering stress dan terganggu kesehatannya. 

Namun, hal tersebut berubah dengan adanya bantuan yang diberikan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) berupa temporary shelter, ia dan masyarakat Dusun Dedawang dapat terbantu untuk tinggal di tenda yang lebih layak dibandingkan dengan tenda yang sebelumnya.

Tenda Temporary Shelter yang terbuat dari Bambu dan Terpal merupakan tenda yang aman jika ada gempa susulan yang terjadi, serta di dalam tenda juga diberikan penyekat untuk memberikan rasa yang aman dan nyaman bagi pengungsi gempa Bawean.

Per tanggal 12 April 2024, PMI sudah mendirikan Temporary Shelter sebanyak 19 Tenda untuk masyarakat yang terdampak gempa bawean di Kecamatan Tambak serta Sangkapura. 

Andris Rufianto, Kepala Bidang Pelayanan PMI Jatim, mengungkapkan bahwa hingga saat ini PMI Jatim telah berhasil membangun sebanyak 19 shelter di Pulau Bawean. 

Pembangunan shelter ini dilakukan dalam rentang waktu 2 hingga 12 April 2024, sebagai upaya untuk memberikan bantuan dan perlindungan kepada korban gempa yang terdampak.

Menurut Andris, pembangunan shelter ini menjadi salah satu langkah konkrit PMI Jatim dalam menangani dampak bencana dan memberikan perlindungan kepada masyarakat yang terdampak. 

Selain itu, PMI Jatim juga terus melakukan upaya-upaya lain seperti pendistribusian bantuan logistik, pelayanan kesehatan, dan penyediaan kebutuhan dasar bagi korban bencana.

Dengan adanya bantuan dan upaya nyata dari PMI Jatim, diharapkan para korban bencana gempa dapat merasakan kehadiran dan perhatian dari pihak yang peduli terhadap kondisi mereka.



Selain itu, langkah-langkah yang diambil oleh PMI Jatim juga diharapkan dapat membantu proses pemulihan dan rekonstruksi bagi para korban bencana agar dapat segera bangkit dan pulih dari musibah yang menimpa mereka.

Dalam situasi bencana seperti ini, solidaritas dan kepedulian dari berbagai pihak menjadi kunci utama dalam membantu para korban dan mempercepat proses pemulihan. 

PMI Jatim sebagai organisasi kemanusiaan terkemuka di Indonesia turut berperan aktif dalam memberikan bantuan dan dukungan secara langsung kepada para korban bencana, dengan harapan dapat menjadikan kondisi mereka menjadi lebih baik dan lebih berdaya. (haf/min)
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url