PMI Gelar Pelatihan Dasar Aksi Antisipasi Bencana
0 menit baca
![]() |
Pembukaan Pelatihan Dasar Aksi Antisipasi Bencana (Anticipatory Action) oleh Kepala Markas PMI Pusat, Arifin M.Hadi |
lintas86.com, Jakarta - Palang Merah Indonesia (PMI) menggelar Pelatihan Dasar Aksi Antisipasi Bencana (Anticipatory Action/AA) sebagai upaya meningkatkan kapasitas kesiapsiagaan dini menghadapi bencana di Indonesia.
Pelatihan yang diikuti oleh 578 peserta dari seluruh Indonesia ini berlangsung dalam dua sesi regional, yaitu 15-19 dan 24-26 September 2025.
Arifin M Hadi, Kepala Markas PMI Pusat, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari program peningkatan kapasitas sumber daya manusia PMI dalam kesiapsiagaan bencana.
"Fokus utama pelatihan adalah pengenalan dan penerapan konsep Anticipatory Action yang inklusif serta pengembangan protokol aksi dini untuk mengurangi risiko dan dampak bencana. Pendekatan ini memanfaatkan peringatan dini untuk melakukan tindakan proaktif seperti penyebaran peringatan, dukungan evakuasi, bantuan tunai, dan layanan kesehatan, khususnya bagi kelompok masyarakat rentan,". Ungkapnya
Materi pelatihan mencakup prinsip-prinsip AA, kerangka kerja global, pengembangan protokol dan operasionalisasi Aksi Multi-Penyaluran Dini (AMPD), serta integrasi isu lintas sektor seperti sensitivitas gender dalam perencanaan aksi antisipatif. Peserta juga didorong memahami peran PMI di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, termasuk strategi advokasi dan kemitraan agar program AA dapat berjalan berkelanjutan dan efektif.
Kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk BMKG dan organisasi internasional, menjadi kunci dalam memperkuat kemampuan PMI mengimplementasikan Anticipatory Action.
Materi pelatihan mencakup prinsip-prinsip AA, kerangka kerja global, pengembangan protokol dan operasionalisasi Aksi Multi-Penyaluran Dini (AMPD), serta integrasi isu lintas sektor seperti sensitivitas gender dalam perencanaan aksi antisipatif. Peserta juga didorong memahami peran PMI di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, termasuk strategi advokasi dan kemitraan agar program AA dapat berjalan berkelanjutan dan efektif.
Kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk BMKG dan organisasi internasional, menjadi kunci dalam memperkuat kemampuan PMI mengimplementasikan Anticipatory Action.
Pada sesi kedua pelatihan tanggal 24 September 2025, peserta mengikuti agenda pembukaan, pengantar pelatihan, pre-test, diskusi terminologi peringatan dini seperti Early Warning Systems (EWS) dan Community-Based Early Warning Systems (CEWS), serta pembahasan protokol dan definisi terkait ancaman dan kapasitas aksi antisipatif.
Para fasilitator yang memandu pelatihan dipilih berdasarkan kapasitas dan kapabilitas untuk menjamin kualitas pembelajaran.
Para fasilitator yang memandu pelatihan dipilih berdasarkan kapasitas dan kapabilitas untuk menjamin kualitas pembelajaran.
Sebagai organisasi kemanusiaan yang diakui internasional, PMI menegaskan komitmennya untuk melindungi dan menyiapkan masyarakat Indonesia menghadapi tantangan bencana di masa depan melalui pelatihan ini. Inisiatif ini menjadi bukti dedikasi PMI dalam menciptakan masyarakat yang lebih aman dan tangguh.