Membangun Budaya Sadar, BMKG Gelar Sekolah Lapang Gempabumi dan Tsunami di Ponorogo
0 menit baca
lintas86.com, Ponorogo – Dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana alam, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menggelar kegiatan Sekolah Lapang Gempa Bumi (SLG) di Ponorogo, Jawa Timur. Rabu, 14 Oktober 2025.
Kegiatan tersebut bertemakan “10 Tahun SLG: Membangun Budaya Sadar, Siaga, dan Selamat dalam Menghadapi Gempa Bumi dan Tsunami”, dan merupakan bagian dari upaya membangun ketangguhan komunitas dalam menghadapi risiko bencana geofisika seperti gempa bumi dan tsunami.
Acara yang dilaksanakan di Warung Makan Cinta Buk Tin, Jalan Ir. H. Juanda ini dihadiri oleh berbagai instansi terkait kebencanaan, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Forum Pengurangan Risiko Bencana (F-PRB), Palang Merah Indonesia (PMI), Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, TNI, POLRI, Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI), serta potensi relawan dari wilayah setempat. Kegiatan ini bertujuan untuk mendidik masyarakat agar lebih siap dalam menghadapi bencana, terutama gempa bumi, dengan meminimalkan dampak dan korban.
Setyoajie Pratodhie, selaku Direktur Seismologi Teknik, Geofisika Potensial, dan Tanda Waktu BMKG, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah upaya untuk membangun dan memperkuat kesadaran masyarakat dan seluruh stakeholder terkait mitigasi bencana.
"Harapan kami, masyarakat tahu apa yang harus dilakukan sebelum, saat, dan setelah terjadinya gempa bumi. Dengan demikian, mereka bisa mempersiapkan diri menghadapi potensi bencana di wilayahnya,” ujar Setyoajie. Ia juga menekankan pentingnya membangun budaya tanggap bencana dengan mengedepankan evakuasi mandiri.
Masun, Kepala Pelaksana BPBD Ponorogo, mengapresiasi kepercayaan BMKG dalam menjadikan Ponorogo sebagai lokasi kegiatan SLG ini.
Menurutnya, meskipun potensi tsunami di Ponorogo relatif kecil, gempa bumi tetap menjadi salah satu prioritas bencana yang harus diwaspadai.
"Kami berharap, tidak ada lagi bangunan yang tidak tahan gempa di masa depan, dan masyarakat Ponorogo dapat menjadi pionir dalam peningkatan kesiapsiagaan bencana," tegas Masun.
Iwan Setiawan, Kepala Stasiun Geofisika Nganjuk, menyatakan bahwa Ponorogo terletak dekat dengan sesar aktif yang mempunyai sejarah menimbulkan gempa. Oleh karena itu, penduduk perlu diberikan pengetahuan mengenai pengurangan risiko bencana.
"Kami mengharapkan para peserta SLG ini nantinya bisa menjadi agen perubahan di lingkungan sekitarnya," ujarnya.
Anggota Komisi V DPR RI, Supriyanto, juga hadir dan menyampaikan pentingnya peran informasi dari BMKG dalam mendukung berbagai sektor, termasuk penerbangan, pertanian, dan transportasi.
“BMKG tidak hanya mengurusi ramalan cuaca, tetapi juga merupakan lembaga vital dalam penerapan teknologi mitigasi bencana,” kata Supriyanto.
Tanggapan salah seorang peserta dari PMI Kabupaten Ponorogo, M. Nur Amin Zabidi mengatakan Sekolah Lapang Gempa Bumi yang diselenggarakan BMKG di Ponorogo merupakan langkah vital untuk kesiapsiagaan warga.
"Pelatihan ini memberikan pemahaman teknis esensial, memberdayakan masyarakat merespons bencana dengan cepat, dan menekankan pentingnya kolaborasi antara instansi kebencanaan dan warga untuk memperkuat jaringan komunikasi serta respons darurat,". Ungkapnya
Kegiatan tersebut tidak hanya memberikan pelatihan langsung kepada peserta, tetapi juga dilengkapi dengan program BMKG Goes to School, di mana BMKG secara aktif mengedukasi siswa-siswi di sekolah tentang mitigasi bencana. Hal ini sejalan dengan karakteristik masyarakat Indonesia yang lebih menerima informasi dari orang-orang terdekat.
Melalui kegiatan ini, BMKG berharap agar masyarakat lebih tanggap dan siap menghadapi bencana dengan meningkatkan kesadaran, membangun budaya siaga, serta memperkuat alur komunikasi dan kerja sama dengan berbagai pihak dalam merespons ancaman bencana geofisika. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah nyata dalam membentuk komunitas yang lebih resilient terhadap bencana di masa depan.
Dilarang mengambil atau menayangkan ulang sebagian atau seluruh artikel ini untuk konten media sosial komersial tanpa izin dari redaksi. Untuk update cepat, akurat, dan terpercaya, ikuti lintas86.com melalui saluran WhatsApp di https://whatsapp.com/channel/0029VaDN14t6LwHsI1fAL91s. (min)