Salam Pramuka: Soeharto Pahlawan Nasional - lintas86.com
BREAKING NEWS

Salam Pramuka: Soeharto Pahlawan Nasional

lintas86.com, Lumajang - Hari Pahlawan, yang diperingati setiap 10 November, menandai momen heroik dalam sejarah bangsa Indonesia. Sebuah peringatan yang mengingatkan kita akan keberanian, kebenaran, kejujuran, dan kebersamaan yang telah ditunjukkan oleh para pahlawan kita. Tema tahun ini, "Pahlawanku Teladanku, Terus Bergerak Melanjutkan Perjuangan," menegaskan pentingnya meneruskan cita-cita perjuangan yang telah dimulai oleh para pendahulu kita.

Tahun ini, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, pemerintah berniat menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada putra-putri terbaik bangsa. Salah satu nama yang muncul sebagai kandidat adalah Soeharto, Presiden ke-2 Republik Indonesia. Keberadaannya dalam daftar ini menimbulkan diskusi di tengah masyarakat, baik dari sudut pandang historis maupun kontribusi nyata yang telah diberikannya kepada negara, termasuk dalam memajukan Gerakan Pramuka.

Soeharto, yang menjabat sebagai Kamabinas Gerakan Pramuka selama 32 tahun, memberikan kontribusi signifikan terhadap perkembangan organisasi tersebut. Dengan mengeluarkan Keputusan Presiden No. 238 tahun 1961, Soeharto menjamin kelangsungan dan kemajuan Gerakan Pramuka di Indonesia. Kontribusi ini telah membentuk fondasi yang kuat bagi Pramuka untuk berkembang, sekaligus menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung pendidikan karakter pemuda Indonesia.

Dalam konteks sejarah, Soeharto dikenal atas keberaniannya, seperti yang ditunjukkan dalam Serangan Umum 1 Maret 1949. Aksi militer tersebut menegaskan posisi Indonesia di mata dunia dan menunjukkan tekad yang kuat dalam menjaga kedaulatan negara. Soeharto, dalam berbagai kesempatan, menunjukkan sikap yang tegar, penuh kasih sayang, namun tegas dalam prinsip-prinsip penting yang dipegangnya.

Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, gelar Pahlawan Nasional diberikan kepada warga negara yang telah menunjukkan tindakan kepahlawanan utamanya. Soeharto, melalui karya dan prestasinya, memenuhi syarat tersebut. Pemerintah, dengan cara yang prosedural dan konstitusional, telah mempertimbangkan keputusan ini dengan seksama.

Namun, perdebatan muncul ketika melihat masa lalu Soeharto yang penuh kontroversi. Sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai adiluhung, kita diharapkan untuk melihat setiap sosok dengan objektivitas, mengakui kebaikan dan kontribusi positif yang telah diberikan kepada bangsa.

Pada akhirnya, peringatan Hari Pahlawan adalah saat yang tepat untuk introspeksi diri dan menumbuhkan semangat berkontribusi bagi bangsa. Generasi muda hari ini, termasuk Generasi Z dan Generasi Alpha, harus menyadari pentingnya mewarisi nilai-nilai heroik dan menerapkannya dalam menghadapi tantangan masa kini. Kita perlu mempersiapkan diri untuk masa depan yang lebih baik, menjadi pemimpin yang berkualitas dengan menjunjung tinggi nilai kebangsaan.

Sebagai anggota Pramuka, kita pantas berbangga jika Soeharto menerima Gelar Pahlawan Nasional. Sebuah pengakuan atas dedikasinya, tidak hanya untuk Gerakan Pramuka, tetapi juga bagi bangsa dan negara ini. Penghargaan ini mengingatkan kita untuk selalu menghargai warisan para pendahulu dan melanjutkannya dengan penuh semangat dan dedikasi.

Penulis: Muchamad Taufiq: Akademisi ITB Widya Gama Lumajang, Andalan Nasional. Gerakan Pramuka, Sekretaris DHD BPK’45 Lumajang, Narasumber Wawasan Kebangsaan, dan Fasilitator Leaderships Management bersertifikat.
Editor: M Nur Amin Zabidi
Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar