HEADLINE

Dukungan Psikososial PMI dan Komeng Pulihkan Trauma Korban Banjir Sumbar

PMI dan Komeng saat beri layanan psikososial korban bencana di Agam 


lintas86.com, Agam - Sumatera Barat kembali diuji dengan bencana banjir dan tanah longsor yang melanda pada Jumat pagi, 28 November 2025. Lebih dari 300 jiwa terpaksa mengungsi akibat rumah mereka yang rusak parah. Di tengah suasana duka dan keputusasaan, Palang Merah Indonesia (PMI) Sumatera Barat hadir membawa secercah harapan melalui layanan Psikososial Support Service (PSS) dengan menggandeng komedian nasional, Komeng.

Pada Sabtu, 6 Desember 2025, Komeng bersama pengurus PMI Sumbar mengunjungi posko pengungsian di Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam. Di sana, sekitar 50 anak-anak pengungsi diajak bermain dan bernyanyi bersama. Ketua Bidang Penanggulangan Bencana dan Logistik PMI Sumbar, Hidayatul Irwan, menjelaskan bahwa aktivitas seperti permainan lompat-lompatan, tebak-tebakan, dan nyanyi bersama ini tidak hanya menghibur tetapi juga membantu pemulihan trauma korban bencana.

Selain menghibur anak-anak, Komeng juga menyempatkan diri mengunjungi dapur umum pengungsian dan berinteraksi dengan para pengungsi yang sedang menyiapkan makanan. Tawa dan keceriaan yang dibawanya mampu menghangatkan suasana dan mengurangi beban psikologis warga yang terdampak.

Sebelumnya, kegiatan serupa juga dilakukan di Pos Pengungsian SDN 02 Cupak Tangah, Kecamatan Pauh, Kota Padang. Di sana, 58 anak-anak dan 23 lansia ikut serta dalam permainan lomba mewarnai dan nyanyi bersama yang digagas Komeng dan PMI Kota Padang. Kegiatan ini mendapat sambutan hangat, terutama dari para lansia yang rentan secara emosional. Nur Alis, salah seorang pengungsi lansia, menyatakan terima kasih atas perhatian yang diberikan meski masih mengeluhkan kondisi tidur yang kurang nyaman.

Selain dukungan psikososial, PMI juga aktif mendistribusikan air bersih di beberapa wilayah terdampak seperti Komplek Mega Mulia, Belimbing, dan Kuranji guna menjaga kebersihan dan kesehatan para pengungsi.

Meskipun pemerintah menawarkan relokasi ke rumah susun sewa (rusunawa), banyak pengungsi masih ragu menerima karena lokasi yang jauh dari kampung halaman mereka. Tantangan ini menambah kompleksitas masa tanggap darurat yang akan berakhir pada 8 Desember mendatang.

Solidaritas dari PMI, pemerintah, dan masyarakat sangat penting untuk membantu para korban bangkit dan membangun kembali kehidupan mereka. Kehadiran Komeng dan relawan PMI membuktikan bahwa di tengah musibah, keceriaan dan harapan tetap bisa tumbuh, memberikan inspirasi dan semangat baru bagi masa depan yang lebih baik.

Penulis: Zabidi
Editor: Redaksi
Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar