Tingkatkan Kapasitas SDM, PMI Gelar Pelatihan Bantuan Non Tunai Nasional
0 menit baca
![]() |
| Ridwan S. Carman, Kepala Divisi Penanggulangan Bencana PMI Pusat saat membuka Pelatihan Dasar Cash and Voucher Assistance (CVA) atau Bantuan Non Tunai (BNT) secara daring |
Sebanyak 536 peserta dari berbagai wilayah di Indonesia mengikuti pelatihan ini setelah melalui proses seleksi ketat dan resmi. Pelatihan daring ini menjadi langkah konkret PMI dalam mengadaptasi metode bantuan kemanusiaan sesuai kebutuhan masyarakat yang semakin dinamis, terutama menghadapi peningkatan tantangan bencana hidrometeorologi.
Ridwan S. Carman, Kepala Divisi Penanggulangan Bencana PMI Pusat, menegaskan pentingnya penguatan kapasitas CVA dalam menghadapi bencana yang terus berkembang. Ia menyampaikan bahwa pelatihan ini tidak hanya memperkuat pengetahuan teoretis, tetapi juga mempersiapkan kesiapan nyata dalam memberikan bantuan yang cepat dan akuntabel.
"Kejadian banjir yang melanda Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh beberapa waktu terakhir menunjukkan betapa cepatnya kebutuhan masyarakat berubah. Pendekatan bantuan non tunai memungkinkan PMI merespon lebih fleksibel, tepat sasaran, dan efektif dalam mendukung pemulihan,” ujar Ridwan.
Menurut Ridwan, kemampuan PMI dalam mengimplementasikan CVA akan meningkatkan layanan kemanusiaan, khususnya pada fase tanggap darurat ketika distribusi logistik konvensional sering terhambat.
"Dengan CVA, kita dapat menjangkau kelompok terdampak lebih cepat dan efisien, menjadikan bantuan lebih adaptif terhadap situasi darurat," tambahnya.
Pelatihan ini membahas berbagai aspek penting, seperti konsep dasar CVA, kebijakan nasional, kajian kelayakan, metodologi penyaluran bantuan, serta penggunaan platform Kobo Collect. Dengan model pembelajaran daring, PMI memberikan kesempatan setara bagi SDM di tingkat provinsi hingga kabupaten/kota untuk memperkuat penerapan CVA secara profesional dan menyeluruh.
PMI berharap SDM yang telah dilatih dapat mengimplementasikan BNT secara lebih efektif dan profesional, serta mendukung kesiapan PMI dalam melaksanakan Aksi Merespon Peringatan Dini (AMPD) di wilayah rawan bencana.
Inisiatif ini menunjukkan dedikasi PMI dalam menghadapi tantangan bencana yang semakin kompleks. Dengan adaptasi teknologi dan peningkatan kapasitas SDM, PMI semakin siap dan sigap memberikan dukungan kemanusiaan yang dibutuhkan masyarakat Indonesia.
"BNT akan segera diterapkan dalam penanganan dampak bencana di Sumatera, dikombinasikan dengan bantuan langsung untuk hasil yang optimal," tutup Ridwan.
Inisiatif ini menunjukkan dedikasi PMI dalam menghadapi tantangan bencana yang semakin kompleks. Dengan adaptasi teknologi dan peningkatan kapasitas SDM, PMI semakin siap dan sigap memberikan dukungan kemanusiaan yang dibutuhkan masyarakat Indonesia.
Penulis: Zabidi
Editor: Redaksi
