Buruh Tani di Ponorogo Hilang Terseret Arus Sungai
lintas86.com, Ponorogo – Suasana duka menyelimuti Dukuh Keling, Desa Pengkol, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo, setelah seorang buruh tani berusia 60 tahun bernama Bani dilaporkan hilang terseret arus sungai pada Selasa (20/5/2025) siang.
Peristiwa tragis ini terjadi saat korban berusaha menyeberangi sungai untuk pulang dari sawah garapannya.
Menurut keterangan anak korban, Ginanti, kejadian ini bermula ketika Bani menyelesaikan pekerjaannya di ladang.
Menurut keterangan anak korban, Ginanti, kejadian ini bermula ketika Bani menyelesaikan pekerjaannya di ladang.
"Awalnya bapak ingin pulang karena sawah garapannya berada di seberang sungai. Kami sudah mengingatkan agar beliau memutar jalan, tetapi beliau tetap nekat menyeberang," ungkap Ginanti dengan nada penuh kepedihan.
Setelah menyeberangi sungai, Bani terlihat berusaha berenang menuju pinggir. Namun, arus yang deras akibat hujan lebat membuatnya terseret dan hilang dari pandangan.
Setelah menyeberangi sungai, Bani terlihat berusaha berenang menuju pinggir. Namun, arus yang deras akibat hujan lebat membuatnya terseret dan hilang dari pandangan.
"Saya sempat melihat tangannya terangkat, tetapi setelah itu langsung hilang terseret arus," imbuhnya dengan suara bergetar penuh kesedihan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Ponorogo, Agung Prasetyo, mengkonfirmasi bahwa korban tenggelam setelah berusaha menyeberangi sungai.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Ponorogo, Agung Prasetyo, mengkonfirmasi bahwa korban tenggelam setelah berusaha menyeberangi sungai.
"Korban sempat terlihat sekitar 30 meter dari lokasi kejadian, namun sesaat kemudian hilang dan tidak tertolong," jelas Agung dengan nada serius.
Menanggapi situasi ini, BPBD Kabupaten Ponorogo segera melakukan assessment dan berkoordinasi dengan Basarnas Trenggalek untuk melakukan pencarian terhadap Bani.
Menanggapi situasi ini, BPBD Kabupaten Ponorogo segera melakukan assessment dan berkoordinasi dengan Basarnas Trenggalek untuk melakukan pencarian terhadap Bani.
"Kami sudah melaporkan kejadian ini ke Basarnas. Saat ini kondisi aliran sungai cukup deras sehingga pencarian perlu dilakukan dengan hati-hati," tambah Agung.
Pencarian korban akan dilakukan secara intensif dengan melibatkan tim dari BPBD, Basarnas, TNI, POLRI, PMI, RAPI, MAPALA, DAMKAR, RESPON, TREP, DINKES, perangkat desa, Karang Taruna, serta warga setempat.
Pencarian korban akan dilakukan secara intensif dengan melibatkan tim dari BPBD, Basarnas, TNI, POLRI, PMI, RAPI, MAPALA, DAMKAR, RESPON, TREP, DINKES, perangkat desa, Karang Taruna, serta warga setempat.
"Kami berharap dengan melibatkan banyak pihak, proses pencarian dapat berjalan lebih cepat dan efektif," ujar Agung.
Masyarakat setempat diimbau untuk tetap waspada dan tidak mencoba menyeberangi sungai dalam kondisi cuaca yang tidak mendukung.
Masyarakat setempat diimbau untuk tetap waspada dan tidak mencoba menyeberangi sungai dalam kondisi cuaca yang tidak mendukung.
"Kami menghimbau kepada semua warga untuk lebih berhati-hati saat beraktivitas di sekitar aliran sungai. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya keselamatan," tegasnya.
Peristiwa ini juga mengundang perhatian dari berbagai pihak. Para relawan dan anggota masyarakat setempat segera berkumpul untuk membantu proses pencarian. Mereka membawa peralatan dan perlengkapan yang diperlukan untuk mencari Bani di sepanjang aliran sungai.
Kepala Desa Pengkol, Sumarno, menyatakan dukungannya terhadap upaya pencarian yang dilakukan oleh tim gabungan.
Peristiwa ini juga mengundang perhatian dari berbagai pihak. Para relawan dan anggota masyarakat setempat segera berkumpul untuk membantu proses pencarian. Mereka membawa peralatan dan perlengkapan yang diperlukan untuk mencari Bani di sepanjang aliran sungai.
Kepala Desa Pengkol, Sumarno, menyatakan dukungannya terhadap upaya pencarian yang dilakukan oleh tim gabungan.
"Kami sangat berduka atas kejadian ini. Kami akan terus mendukung tim pencari dan berharap Bani segera ditemukan dalam keadaan selamat," ungkapnya.
Sementara itu, keluarga Bani menunggu dengan cemas di lokasi kejadian. Mereka terus berdoa agar ayah mereka dapat ditemukan segera.
Sementara itu, keluarga Bani menunggu dengan cemas di lokasi kejadian. Mereka terus berdoa agar ayah mereka dapat ditemukan segera.
"Kami sangat berharap bapak bisa ditemukan. Dia adalah tulang punggung keluarga kami," ujar Ginanti sambil menahan air mata.
Pencarian akan dilanjutkan hingga malam hari dengan harapan dapat menemukan Bani secepat mungkin. Tim SAR yang terlibat juga dilatih untuk menghadapi kondisi sulit dan berbahaya di lapangan.
Kami akan terus memantau perkembangan pencarian dan memberikan informasi terbaru mengenai kondisi Bani serta langkah-langkah yang diambil oleh tim pencari.
Pencarian akan dilanjutkan hingga malam hari dengan harapan dapat menemukan Bani secepat mungkin. Tim SAR yang terlibat juga dilatih untuk menghadapi kondisi sulit dan berbahaya di lapangan.
Kami akan terus memantau perkembangan pencarian dan memberikan informasi terbaru mengenai kondisi Bani serta langkah-langkah yang diambil oleh tim pencari.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel ini untuk konten akun media sosial komersial tanpa seizin redaksi lintas86.com Cepat akurat Terpercaya (min)