PMI NTT Dukung Pembentukan Pokja Aksi Merespon Peringatan Dini Tingkat Provinsi | lintas86.com

PMI NTT Dukung Pembentukan Pokja Aksi Merespon Peringatan Dini Tingkat Provinsi


lintas86.com, Kupang – Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) baru-baru ini melaksanakan kegiatan sosialisasi peningkatan kapasitas dan pembentukan Kelompok Kerja Aksi Merespon Peringatan Dini (Pokja AMPD) di tingkat provinsi. 

Acara penting ini, yang didukung oleh program SIAP SIAGA melalui kolaborasi PMI, IFRC, AuRC, dan DFAT Australia, digelar pada 26 Juni 2025 di Hotel Swiss-Bellcourt, Kupang.

Dalam sambutannya yang penuh semangat, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua PMI Provinsi NTT, Alfridus Bria Seran, menegaskan pentingnya peran PMI dalam penanggulangan bencana, mengacu pada mandat Undang-undang Nomor 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan.

Alfridus menyatakan bahwa PMI tidak hanya bertugas dalam respons tanggap darurat tetapi juga dalam mitigasi dan aksi dini. 

"Pencegahan dini terhadap bencana melalui aksi dini merupakan sistem kerja inovatif untuk mengurangi dampak dan korban bencana," tegasnya.

Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, turut memberikan apresiasi terhadap kolaborasi yang dimulai oleh PMI Provinsi NTT, dengan menekankan pentingnya melibatkan berbagai pemangku kepentingan untuk mendukung kegiatan ini. 

Gubernur Melki juga menyoroti tiga pilar penting dari AMPD, yaitu: Peringatan Dini, Aksi Dini, dan Mekanisme Pendanaan.

Hal menarik yang diangkat dalam acara ini adalah pentingnya aksi dini untuk mengurangi dampak bencana. Gubernur Melki mengingatkan bahwa masyarakat dapat menggunakan kearifan lokal untuk membaca tanda-tanda alam sebagai upaya evakuasi dini.


Pembentukan Pokja AMPD bukan sekadar proyek biasa, melainkan inisiatif kerja kolaboratif yang melibatkan lintas sektor dan wilayah.

Seiring dengan paparan Plt Kalasksa BPBD NTT, Semuel Halundaka, disampaikan perlunya perubahan paradigma dalam melihat bencana sebagai peluang untuk inovasi, misalnya konsep pertanian cerdas iklim sebagai tindakan pemberdayaan masyarakat. 

Partisipasi aktif para Narasumber, mulai dari UPT BMKG NTT hingga perwakilan berbagai lembaga, memberikan wawasan berharga terkait proyeksi iklim, konsep kerja AMPD, dan peran strategis Pokja, menyokong ketangguhan daerah menghadapi ancaman bencana hidrometeorologis yang signifikan di provinsi ini.

Ditutup dengan ajakan Gubernur NTT untuk mendukung kerja PMI dan pemenuhan stok darah, kegiatan sosialisasi ini tak hanya menjadi ajang bertukar pengetahuan, tetapi juga menegaskan pentingnya kerja kolektif dalam merespon potensi bencana di masa depan.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel ini untuk konten akun media sosial komersial tanpa seizin redaksi lintas86.com Cepat akurat Terpercaya (min)
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url