Angin Puting Beliung Melanda Besowo Timur, Kabupaten Kediri
0 menit baca
lintas86.com, Kediri - Angin puting beliung melanda Dusun Besowo Timur, Desa Besowo, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, tepat pada Minggu sore, 21 September 2025, sekitar pukul 16.00 WIB. Fenomena alam yang yang terjadi pada pukul 15.00 WIB tersebut diiringi dengan hujan deras yang berlangsung selama kurang lebih setengah jam. Dalam sekejap, kondisi cuaca ekstrem ini menyebabkan kerusakan pada berbagai rumah warga, atap yang tersusun dari seng, genteng, dan asbes beterbangan akibat kekuatan angin yang begitu kuat.
Lukman Hafid, personil Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kediri, menyampaikan kronologi kejadian ini. Menurutnya, angin kencang yang diiringi hujan deras mengakibatkan sejumlah rumah mengalami kerusakan, terutama pada bagian atap dan plafon. Meski demikian, kejadian ini tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka-luka. Namun, sebanyak 50 Kepala Keluarga (KK) terdampak dan mengalami kerugian materiil akibat kerusakan tempat tinggal mereka.
Lebih lanjut, dampak dari angin puting beliung ini tidak mengakibatkan kerusakan separah yang dikhawatirkan. Tidak ada rumah yang mengalami rusak total, meski 50 KK tercatat mengalami kerusakan pada tingkat sedang. Kerusakan infrastruktur lainnya serta fasilitas umum dilaporkan nihil.
Pemerintah setempat dan berbagai instansi terkait segera melakukan berbagai langkah penanggulangan untuk meminimalkan dampak dari bencana ini. Upaya pertama yang dilakukan adalah melakukan assessment segera setelah kejadian untuk mengidentifikasi kebutuhan mendesak korban. Selain itu, berbagai elemen masyarakat seperti Forkompincam Kepung, BPBD, PMI Kabupaten Kediri, serta beberapa unsur lainnya, termasuk petugas PLN turut berperan aktif dalam membantu proses pemulihan.
Hingga laporan ini disusun, warga masyarakat Besowo Timur secara bergotong-royong membersihkan sisa-sisa kerusakan pada rumah mereka. Kegiatan bersama ini mencerminkan semangat kebersamaan dan solidaritas yang masih kental di antara masyarakat meskipun diuji oleh bencana alam.
Sementara itu, kebutuhan mendesak yang sangat diperlukan oleh masyarakat saat ini adalah penyediaan terpal untuk menutupi atap-atap rumah yang rusak, melindungi mereka dari kemungkinan cuaca buruk yang mungkin kembali terjadi.
Taksiran kerugian dari kejadian ini ditaksir mencapai ± Rp 50.000.000,-. Meski demikian, kesigapan dan kesiapsiagaan dari berbagai pihak serta dukungan masyarakat setempat menjadi kunci dalam mengatasi dampak dari bencana alam ini.
Kejadian angin puting beliung ini menjadi pengingat bagi semua pihak akan pentingnya mitigasi dan kesiapsiagaan dalam menghadapi kejadian alam yang sewaktu-waktu dapat melanda. Penanganan bencana secara cepat dan sinergis diharapkan dapat meminimalisir kerugian dan dampak lebih lanjut di masa yang akan datang.

