BTB Kabupaten Madiun Kirim Personel Bantu Evakuasi Korban Gedung Ambruk Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo
0 menit baca
![]() |
lintas86.com, Sidoarjo - Peristiwa tragis menimpa Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, ketika musala yang sedang digunakan oleh ratusan santri untuk melaksanakan salat Ashar berjamaah ambruk. Senin, (28/09/2025).
Musibah ini mendapat perhatian serius dari berbagai pihak, termasuk Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI yang bergerak cepat melalui Tim BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) Jawa Timur. Insiden tersebut terjadi bertepatan dengan aktivitas pengecoran di lantai atas, yang diduga menjadi penyebab runtuhnya konstruksi akibat beban berlebih.
Pimpinan BAZNAS RI Pembina Wilayah Jawa Timur, Kolonel (Purn) CAJ Drs. Nur Chamdani, mengungkapkan keprihatinannya terhadap musibah ini dan menegaskan kesiapan BAZNAS RI dalam memberikan bantuan darurat serta pendampingan pascabencana.
"Peristiwa ini tentu sangat mengejutkan, terlebih karena terjadi saat para santri sedang beribadah. Tim BAZNAS Tanggap Bencana sudah berada di lokasi sejak awal untuk membantu evakuasi santri yang menjadi korban,” ungkapnya dalam sebuah pernyataan resmi.
Menindaklanjuti kejadian tersebut, BAZNAS juga berkolaborasi dengan aparat dan relawan untuk penanganan darurat, serta berkomitmen untuk mendampingi para korban hingga pemulihan pascabencana.
Dalam keterangan terpisah, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan MA, menekankan pentingnya penyelamatan dan evakuasi yang cepat dan tepat.
"Dari laporan tim di lapangan, sejumlah santri mengalami luka-luka akibat tertimpa material bangunan. Mereka sudah langsung dievakuasi ke rumah sakit terdekat dengan bantuan tim gabungan yang terdiri dari petugas medis, aparat, dan relawan," ujarnya.
Saidah juga menyampaikan bahwa BAZNAS terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan lembaga terkait untuk memastikan semua korban mendapatkan penanganan yang semestinya. Fokus utama saat ini adalah penyelamatan, evakuasi, dan penanganan darurat, dilanjutkan dengan dukungan yang relevan dengan kebutuhan pesantren dan para santri. Saidah menegaskan bahwa musibah ini menjadi pengingat akan pentingnya standar keamanan konstruksi, terutama di lingkungan pendidikan.
"Setiap pembangunan di pesantren harus memperhatikan aspek keamanan, karena menyangkut keselamatan ratusan bahkan ribuan jiwa," tambahnya.
Di sisi lain, BTB Baznas Kabupaten Madiun turut serta merespons kejadian ini dengan mengirimkan lima personil untuk membantu upaya evakuasi dan penanganan korban.
Ibnu Ja'far Shodiq, Ketua Pelaksana Harian sekaligus Komandan BTB (Baznas Tanggap Bencana) Kabupaten Madiun, menyatakan bahwa keterlibatan mereka adalah bagian dari misi kemanusiaan dan instruksi dari BTB Jawa Timur.
"Tujuan jelas, membantu semampunya kita," ujarnya sambil mengucapkan harapan agar semua korban dapat segera ditemukan dan keluarga diberikan ketabahan.
Dalam upaya pemulihan, Saidah Sakwan mengajak masyarakat untuk turut serta berkontribusi, baik berupa doa maupun donasi melalui BAZNAS. "Dukungan masyarakat akan sangat berarti bagi pemulihan santri dan pihak pesantren. Doa akan menjadi kekuatan bagi para korban untuk bangkit, dan donasi akan sangat membantu dalam meringankan beban kebutuhan darurat hingga pemulihan ke depan," pungkasnya.
Peristiwa ini menggugah kesadaran akan pentingnya perhatian terhadap aspek keselamatan dan keamanan dalam pembangunan, khususnya di lingkungan pendidikan agama. BAZNAS, bersama petugas, relawan, dan masyarakat, berperan penting dalam memastikan penanganan yang optimal untuk para korban, sembari berharap agar musibah serupa tidak terjadi lagi di masa depan.