Diklat Brigade Penolong 1302 Pramuka Ponorogo: Mencetak Generasi Siaga dan Nasionalis
0 menit baca
![]() |
Ir. Muhamad Kujaeni saat menyampaikan wawasan kebangsaan (Foto Istimewa) |
lintas86.com, Ponorogo - Pada bulan September 2025, kegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat) Brigade Penolong BP 1302 Pramuka Ponorogo dilaksanakan untuk melatih dan membekali generasi muda di bidang kebencanaan dan wawasan kebangsaan. Diklat ini diselenggarakan dalam dua gelombang, yaitu pada tanggal 26-28 September 2025, melibatkan 76 anggota Pramuka yang terdiri dari 34 putri dan 42 putra. Peserta pelatihan berasal dari Pramuka Penegak dan Penggalang atau tingkat SMP dan SMA.
Salah satu panitia, Kholil Kusairi, menyatakan bahwa tujuan utama dari diklat ini adalah untuk memberikan pelatihan khusus kepada anggota Pramuka penegak dan pandega mengenai kebencanaan serta mempersiapkan mereka menjadi tim relawan yang peduli. Agar pelatihan ini efektif, materi yang diberikan mencakup aspek kepramukaan dan sejarah brigade penolong, baik di tingkat Ponorogo maupun Jawa Timur.
"Kegiatan bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai peran dan fungsi Brigade Penolong sebagai bagian penting dari gerakan Pramuka,". Ungkapnya. Sabtu, (27/09/2025)
Adanya transfer pengetahuan dan keterampilan ini diharapkan dapat memperkuat dan memperbaharui tenaga relawan yang sudah ada, menjadikan mereka lebih kuat dan sigap dalam menjalankan tugas-tugas kemanusiaan.
"Dengan adanya anggota baru ini, kami berharap mereka dapat menjadi angin segar bagi tim yang sudah ada, sehingga kekuatan dan kesiapsiagaan tim dapat lebih optimal," harap Kholil Kusairi.
Selain fokus pada kebencanaan, diklat ini juga menekankan pentingnya wawasan kebangsaan.
Ir. Muhamad Kuajeni, Ketua DPPOW RAPI 1321 Ponorogo, Ketua FPRB Ponorogo, Dewan Penasehat PC 1302 GM-FKPPI Ponorogo dan juga Sekretaris Pamong Wengker Ponorogo bertindak sebagai pemateri dalam memberikan wawasan kebangsaan kepada para peserta.
Menurut Ir. Muhamad Kuajeni, menyatakan pemahaman akan empat pilar kebangsaan - Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia - adalah hal yang sangat penting bagi generasi muda, khususnya di era digital saat ini.
"Henerasi muda, termasuk para anggota Pramuka, harus memahami dan menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan, nasionalisme, dan kebersamaan dalam kerangka Bhinneka Tunggal Ika. Dengan demikian, mereka dapat memainkan peran aktif dalam memajukan bangsa dan negara,".Ujarnya
"Praktik nyata dari pemahaman ini, seperti gotong royong di masyarakat, adalah salah satu cara untuk menerapkan empat pilar kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari,". Jelasnya
Dengan pelatihan ini, diharapkan para calon anggota Brigade Penolong 1302 Pramuka Ponorogo tidak hanya siap siaga dalam menghadapi situasi kebencanaan, tetapi juga memiliki jiwa nasionalisme yang kuat.
"Mereka diharapkan dapat menjadi generasi penerus yang tidak hanya peduli terhadap kemanusiaan, tetapi juga mampu berkontribusi dalam membangun persatuan dan kehidupan berbangsa yang harmonis,". Tutupnya