PMI Gerak Cepat Bantu Tangani Banjir Bandang Melanda 6 Kota/Kabupaten di Bali
0 menit baca
lintas86.com, Denpasar - Hujan deras yang melanda Bali sejak Selasa sore (09/09) hingga Rabu pagi (10/09) menjadi penyebab bencana banjir yang meluas di provinsi tersebut. Hujan dengan intensitas tinggi ini menyebabkan beberapa sungai meluap, termasuk Sungai Tukad Badung, Sungai Yeh Ho, dan Sungai Empas, hingga menyebabkan enam kabupaten/kota terendam banjir. Dampak dari peristiwa ini cukup signifikan, dengan tinggi muka air mencapai 50cm hingga 300cm yang merendam pemukiman di Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Jembrana, Kabupaten Klungkung, Kabupaten Gianyar, dan Kabupaten Tabanan.
Bencana banjir kali ini memiliki dampak yang cukup memprihatinkan, berdasarkan laporan dari Kepolisian Daerah (POLDA) Bali, tercatat 9 korban meninggal dunia, dengan rincian 4 orang di Kota Denpasar, 1 orang di Badung, 2 orang di Jembrana, dan 2 orang di Gianyar. Tidak hanya itu, masih terdapat 6 orang yang dinyatakan hilang.
Dalam merespons bencana ini, Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Bali bertindak cepat dengan mengkoordinasikan berbagai kegiatan penanggulangan bersama PMI dari kabupaten/kota yang terkena dampak. Sekitar 60 personel PMI dikerahkan di setiap daerah untuk melaksanakan tugas penilaian dampak, evakuasi, distribusi air bersih, penyediaan layanan dapur umum, hingga distribusi bantuan.
Di Kota Denpasar, PMI berhasil melakukan penilaian, evakuasi, dan distribusi bantuan termasuk 11 matras dan 11 selimut kepada warga yang mengungsi di SD N 25 Pemecutan Kelod Denpasar. Bantuan tambahan juga disalurkan di Banjar Gerenceng dan Ubung, berupa selimut dan perlengkapan bayi. Pemerintah Kota Denpasar telah menetapkan status Tanggap Darurat Banjir untuk mengelola situasi dengan lebih baik.
Sementara itu, di Kabupaten Jembrana, PMI mendistribusikan 5000 liter air bersih kepada masyarakat di Desa Pengambengan. Selain banjir, di Kabupaten Klungkung juga terjadi beberapa titik longsor, namun PMI setempat telah membuka layanan dapur umum dan melakukan evakuasi di Desa Pancingan. PMI di Gianyar, Badung, dan Tabanan juga aktif dalam penilaian dan evakuasi di wilayah masing-masing.
Kepala Markas PMI Provinsi Bali menyatakan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan PMI Pusat untuk mendapatkan dukungan lanjutan. Rencana Operasional Tanggap Darurat juga akan segera disusun sebagai panduan dalam kegiatan penanggulangan di masa mendatang.
Untuk memfasilitasi penanganan dampak banjir, PMI membuka Posko Siaga Banjir di Markas mereka di Jl. Trengguli I No. 27 Denpasar. Posko ini juga menerima bantuan berupa makanan, minuman, matras, dan pakaian dari masyarakat luas yang akan diteruskan kepada para korban bencana.
Usaha penanggulangan ini merupakan bentuk kolaborasi antara PMI, pemerintah, dan berbagai sektor terkait. Harapannya, banjir dapat segera diatasi, air surut, dan masyarakat bisa kembali beraktivitas normal secepatnya. Kejadian ini mengingatkan pentingnya kesiapan menghadapi bencana dan penguatan sistem mitigasi risiko bencana di wilayah Bali. Buatkan judul berita singkat peran pmi bali
Bencana banjir kali ini memiliki dampak yang cukup memprihatinkan, berdasarkan laporan dari Kepolisian Daerah (POLDA) Bali, tercatat 9 korban meninggal dunia, dengan rincian 4 orang di Kota Denpasar, 1 orang di Badung, 2 orang di Jembrana, dan 2 orang di Gianyar. Tidak hanya itu, masih terdapat 6 orang yang dinyatakan hilang.
Dalam merespons bencana ini, Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Bali bertindak cepat dengan mengkoordinasikan berbagai kegiatan penanggulangan bersama PMI dari kabupaten/kota yang terkena dampak. Sekitar 60 personel PMI dikerahkan di setiap daerah untuk melaksanakan tugas penilaian dampak, evakuasi, distribusi air bersih, penyediaan layanan dapur umum, hingga distribusi bantuan.
Di Kota Denpasar, PMI berhasil melakukan penilaian, evakuasi, dan distribusi bantuan termasuk 11 matras dan 11 selimut kepada warga yang mengungsi di SD N 25 Pemecutan Kelod Denpasar. Bantuan tambahan juga disalurkan di Banjar Gerenceng dan Ubung, berupa selimut dan perlengkapan bayi. Pemerintah Kota Denpasar telah menetapkan status Tanggap Darurat Banjir untuk mengelola situasi dengan lebih baik.
Sementara itu, di Kabupaten Jembrana, PMI mendistribusikan 5000 liter air bersih kepada masyarakat di Desa Pengambengan. Selain banjir, di Kabupaten Klungkung juga terjadi beberapa titik longsor, namun PMI setempat telah membuka layanan dapur umum dan melakukan evakuasi di Desa Pancingan. PMI di Gianyar, Badung, dan Tabanan juga aktif dalam penilaian dan evakuasi di wilayah masing-masing.
Kepala Markas PMI Provinsi Bali menyatakan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan PMI Pusat untuk mendapatkan dukungan lanjutan. Rencana Operasional Tanggap Darurat juga akan segera disusun sebagai panduan dalam kegiatan penanggulangan di masa mendatang.
Untuk memfasilitasi penanganan dampak banjir, PMI membuka Posko Siaga Banjir di Markas mereka di Jl. Trengguli I No. 27 Denpasar. Posko ini juga menerima bantuan berupa makanan, minuman, matras, dan pakaian dari masyarakat luas yang akan diteruskan kepada para korban bencana.
Usaha penanggulangan ini merupakan bentuk kolaborasi antara PMI, pemerintah, dan berbagai sektor terkait. Harapannya, banjir dapat segera diatasi, air surut, dan masyarakat bisa kembali beraktivitas normal secepatnya. Kejadian ini mengingatkan pentingnya kesiapan menghadapi bencana dan penguatan sistem mitigasi risiko bencana di wilayah Bali. Buatkan judul berita singkat peran pmi bali
Ikuti saluran lintas86.com di WhatsApp klik: https://whatsapp.com/channel/0029VaDN14t6LwHsI1fAL91s
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel ini untuk konten akun media sosial komersial tanpa seizin redaksi lintas86.com Cepat akurat Terpercaya (min)