Mitigasi Bencana dengan Kekuatan Masyarakat! PMI Banyuwangi Bentuk SIBAT di Bimorejo dan Bajulmati
Pelatihan ini direncanakan berlangsung selama tiga
hari, bertujuan membekali para relawan desa dengan pengetahuan dan
keterampilan kesiapsiagaan serta tanggap darurat bencana.
Sebagai
bagian dari Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah,
PMI Indonesia memiliki peran strategis dalam pengurangan risiko bencana
berbasis masyarakat (PRBBM). Program ini sejalan dengan Peraturan
Pemerintah No. 7 Tahun 2019 yang mengatur pelaksanaan Undang-undang No.
yarakat sebagai garda terdepan dalam menghadapi bencana.
SIBAT
merupakan kelompok relawan yang berasal dari dan untuk masyarakat desa
atau kelurahan. Mereka dipilih langsung oleh masyarakat setempat dan
mendapatkan pembinaan serta pelatihan dari PMI untuk menghadapi berbagai
situasi darurat, mulai dari bencana alam hingga masalah kesehatan
masyarakat. Kader SIBAT tidak hanya menjadi narasumber, tetapi juga
fasilitator, motivator, dan motor penggerak dalam membangun ketangguhan
masyarakat.
Dr. H. Nurhadi, MM, Wakil Ketua PMI Banyuwangi, dalam
sambutannya menegaskan pentingnya pemberdayaan masyarakat paling rentan
sebagai kunci efektivitas kesiapsiagaan dan tanggap darurat bencana.
"Dengan
membangun ketangguhan masyarakat, PMI melakukan langkah-langkah
pemberdayaan kapasitas masyarakat, khususnya kelompok masyarakat yang
paling rentan dan hidup di daerah rawan bencana," ujarnya. Rabu, 10
Desember 2025
Sebanyak 30 anggota SIBAT dari
masing-masing desa dipilih secara partisipatif oleh masyarakat. Mereka
akan menjalankan fungsi penting dalam membangun ketangguhan masyarakat
di lingkungan mereka masing-masing. Dengan bekal pengetahuan dan
keterampilan yang diberikan, para kader ini siap menjadi “the first
responder” yang mampu melakukan pertolongan pertama dan penyelamatan
diri, keluarga, serta warga lainnya saat terjadi bencana.
Slamet
Yatim, perwakilan PMI Kecamatan Wongsorejo, menambahkan bahwa
pembentukan Tim SIBAT di Desa Bajulmati dan Desa Bimorejo sangat
krusial.
“Berdasarkan pengalaman gempa baru-baru ini, dua
desa ini adalah yang paling terdampak parah. Oleh karena itu, peran
serta pemerintah desa bersama PMI dalam membentuk Tim SIBAT sangat
diperlukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan respons masyarakat,”
jelasnya.
Dengan adanya Tim SIBAT, diharapkan terjadi
peningkatan dukungan serta peran aktif dari pemangku kepentingan dan
masyarakat dalam pelaksanaan program kesiapsiagaan bencana. Kapasitas
masyarakat dalam pengurangan dan penanganan risiko bencana, perubahan
iklim, dan masalah kesehatan masyarakat juga akan semakin meningkat. Hal
ini akan memperkuat kemampuan masyarakat untuk bertahan dan pulih lebih
cepat dari dampak bencana.
