HEADLINE

Mitigasi Bencana dengan Kekuatan Masyarakat! PMI Banyuwangi Bentuk SIBAT di Bimorejo dan Bajulmati


lintas86.com,  Banyuwangi - Bertempat di Balai Desa Bimorejo, Kecamatan Wongsorejo, telah berlangsung acara penting yang menandai langkah maju dalam upaya pengurangan risiko bencana di wilayah Banyuwangi. Palang Merah Indonesia (PMI) Banyuwangi bersama Pemerintah Desa Bimorejo dan Bajulmati secara resmi membentuk dan melatih Tim SIBAT (Siaga Berbasis Masyarakat). 

Pelatihan ini direncanakan berlangsung selama tiga hari, bertujuan membekali para relawan desa dengan pengetahuan dan keterampilan kesiapsiagaan serta tanggap darurat bencana.


Sebagai bagian dari Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, PMI Indonesia memiliki peran strategis dalam pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat (PRBBM). Program ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2019 yang mengatur pelaksanaan Undang-undang No.  yarakat sebagai garda terdepan dalam menghadapi bencana.


SIBAT merupakan kelompok relawan yang berasal dari dan untuk masyarakat desa atau kelurahan. Mereka dipilih langsung oleh masyarakat setempat dan mendapatkan pembinaan serta pelatihan dari PMI untuk menghadapi berbagai situasi darurat, mulai dari bencana alam hingga masalah kesehatan masyarakat. Kader SIBAT tidak hanya menjadi narasumber, tetapi juga fasilitator, motivator, dan motor penggerak dalam membangun ketangguhan masyarakat.

Dr. H. Nurhadi, MM, Wakil Ketua PMI Banyuwangi, dalam sambutannya menegaskan pentingnya pemberdayaan masyarakat paling rentan sebagai kunci efektivitas kesiapsiagaan dan tanggap darurat bencana. 

 

"Dengan membangun ketangguhan masyarakat, PMI melakukan langkah-langkah pemberdayaan kapasitas masyarakat, khususnya kelompok masyarakat yang paling rentan dan hidup di daerah rawan bencana," ujarnya. Rabu, 10 Desember 2025



Sebanyak 30 anggota SIBAT dari masing-masing desa dipilih secara partisipatif oleh masyarakat. Mereka akan menjalankan fungsi penting dalam membangun ketangguhan masyarakat di lingkungan mereka masing-masing. Dengan bekal pengetahuan dan keterampilan yang diberikan, para kader ini siap menjadi “the first responder” yang mampu melakukan pertolongan pertama dan penyelamatan diri, keluarga, serta warga lainnya saat terjadi bencana.

Slamet Yatim, perwakilan PMI Kecamatan Wongsorejo, menambahkan bahwa pembentukan Tim SIBAT di Desa Bajulmati dan Desa Bimorejo sangat krusial. 

 

“Berdasarkan pengalaman gempa baru-baru ini, dua desa ini adalah yang paling terdampak parah. Oleh karena itu, peran serta pemerintah desa bersama PMI dalam membentuk Tim SIBAT sangat diperlukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan respons masyarakat,” jelasnya.



Dengan adanya Tim SIBAT, diharapkan terjadi peningkatan dukungan serta peran aktif dari pemangku kepentingan dan masyarakat dalam pelaksanaan program kesiapsiagaan bencana. Kapasitas masyarakat dalam pengurangan dan penanganan risiko bencana, perubahan iklim, dan masalah kesehatan masyarakat juga akan semakin meningkat. Hal ini akan memperkuat kemampuan masyarakat untuk bertahan dan pulih lebih cepat dari dampak bencana. 

Penulis: Zabidi 
Editor: Redaksi
Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar