PMI-ICRC Gelar Pelatihan RFL, Siap Perkuat Layanan Darurat di Zona Bencana!
0 menit baca
Pelatihan ini bertempat di Badiklat PMI Pusat, Jatinangor, dan berlangsung dari tanggal 9 hingga 13 September 2025. Diikuti oleh 30 peserta dari berbagai provinsi, kegiatan ini merupakan bagian dari strategi untuk memperkuat layanan kemanusiaan di wilayah yang rawan bencana, konflik, serta isu migrasi.
Dalam konteks kebijakan, pelatihan ini didasari oleh Undang-Undang No. 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan dan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2019, yang menegaskan pentingnya peran PMI dalam situasi apapun, baik kondisi normal maupun darurat. Komitmen kuat dari pemerintah dan lembaga kemanusiaan ini tercermin jelas dalam pelaksanaan pelatihan yang mengadopsi pendekatan hybrid, di mana peserta sebelumnya telah mengikuti pra-pelatihan secara daring, sebelum melanjutkan dengan sesi tatap muka.
Pelatihan RFL ini juga turut menyoroti isu migrasi, khususnya melalui kerja sama dengan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI). Dalam era globalisasi, fenomena migrasi tidak dapat diabaikan dan menuntut perhatian khusus, terutama terkait perlindungan atas Pekerja Migran Indonesia yang terdampak pemulangan atau deportasi. PMI dan ICRC menaruh perhatian besar pada dampak pemisahan keluarga selama situasi darurat, yang dapat menimbulkan trauma lebih lanjut bagi individu terdampak.
Ridwan, Kepala Divisi Penanggulangan Bencana PMI Pusat, menegaskan pentingnya pelatihan ini dalam meningkatkan kesiapan dan kompetensi tim RFL PMI.
"Setiap anggota tim perlu dilengkapi dengan keterampilan komunikasi dan koordinasi yang baik, serta mampu membangun jaringan dengan pihak terkait di berbagai tingkatan," katanya.
Dengan kehadiran delapan fasilitator profesional, pelatihan ini diharapkan dapat membekali para peserta untuk merespons setiap situasi darurat dengan cepat dan efektif.
Implementasi RFL sendiri sangat penting dalam konteks kemanusiaan di Indonesia. Dalam situasi krisis, upaya menghubungkan kembali anggota keluarga yang terpisah menjadi sebuah kebutuhan mendesak. Para peserta pelatihan dibekali dengan kemampuan untuk memastikan agar tidak ada keluarga yang kehilangan harapan untuk bersatu kembali.
Kolaborasi erat antara PMI, ICRC, pemerintah, dan masyarakat luas merupakan kunci sukses inisiatif ini. Pelatihan RFL ini diharapkan dapat menjadi fondasi yang kuat bagi para relawan dan staf PMI untuk menghadapi tantangan kemanusiaan yang semakin kompleks di masa depan. Dengan demikian, tanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap keluarga dapat tetap terhubung ketika bencana melanda dapat terpenuhi dengan baik.
Pelatihan ini adalah bukti nyata dari solidaritas dan kerja sama untuk memperkuat ketahanan masyarakat serta memastikan bahwa dalam setiap krisis kemanusiaan, seluruh pihak terkait siap meresponsnya secara optimal. Dalam menghadapi ancaman bencana alam dan situasi konflik, kapasitas pelayanan darurat yang kuat menjadi lebih krusial dari sebelumnya. Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi langkah penting menuju masa depan yang lebih siap dan tangguh bagi Indonesia.
Ikuti saluran lintas86.com di WhatsApp klik: https://whatsapp.com/channel/0029VaDN14t6LwHsI1fAL91s
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel ini untuk konten akun media sosial komersial tanpa seizin redaksi lintas86.com Cepat akurat Terpercaya (min)