Update: Tiga Santri Meninggal Dunia, 38 Masih Dicari Pasca Ambruknya Gedung Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo


lintas86.com, Sidoarjo – Dalam perkembangan terbaru mengenai bencana runtuhnya gedung Pondok Pesantren Al-Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Tim SAR melaporkan sejauh ini telah berhasil mengevakuasi 11 korban dari reruntuhan bangunan hingga hari kedua. Sementara itu, jumlah korban yang belum berhasil dievakuasi diperkirakan mencapai 38 orang. Insiden tragis ini juga telah merenggut tiga nyawa santri.

Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit, di lokasi, pada Selasa (30/9/2025) mengungkapkan, hari ini kami berhasil mengevakuasi 11 korban dari reruntuhan bangunan." 

Ia menambahkan bahwa secara keseluruhan, pihaknya telah mengevakuasi 102 korban sejak awal operasi penyelamatan. Dari total tersebut, 91 korban dinyatakan selamat dan saat ini sedang menjalani perawatan di rumah sakit, sementara 10 korban lainnya telah dipulangkan ke keluarga masing-masing.

Dalam perkembangan lebih lanjut, tim penyelamat masih berupaya membuka akses ke area reruntuhan di mana korban-korban lain masih terjebak. 

"Kami tak dapat memastikan jumlah keseluruhan korban yang masih terjebak. Berdasarkan data dari ponpes, ada sekitar 140 orang di lokasi saat insiden terjadi dan kita perkirakan masih ada 38 orang yang belum dievakuasi," jelas Nanang.

Dari laporan sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bahwa hingga pukul 09.00 WIB di hari yang sama, korban yang telah dievakuasi mencapai 102 jiwa. Dari angka tersebut, 91 korban berhasil dievakuasi secara mandiri dan 11 korban dibantu oleh gabungan tim SAR. Berdasarkan informasi dari rumah sakit setempat, tiga santri dinyatakan meninggal dunia, salah satunya ditemukan tim SAR dalam kondisi tak bernyawa.

Korban yang mengalami luka-luka segera dievakuasi ke berbagai rumah sakit, termasuk RSUD Sidoarjo yang menangani 40 pasien. Di antara mereka, terdapat 7 mengalami luka berat, 4 luka sedang, dan 28 lainnya mengalami luka ringan. Data lebih lanjut juga menunjukkan bahwa ada dua santri, yakni Mochammad Mashudulhaq asal Surabaya dan Muhammad Soleh asal Bangka Belitung, yang meninggal dunia saat dirawat di RSUD Sidoarjo. Di RSI Siti Hajar, Maulana Alfan Abrahimafic dari Surabaya juga tercatat meninggal dunia.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sidoarjo, bekerja sama dengan sejumlah instansi terkait dan relawan termasuk PMI, terus berupaya dalam pencarian dan evakuasi korban. Operasi kali ini meliputi penilaian lokasi kejadian, pemantauan struktur bangunan yang tersisa, dan persiapan jalur evakuasi. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menekankan pentingnya penerapan standar keselamatan konstruksi yang ketat untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Peristiwa tragis ini mengingatkan kita semua akan pentingnya kewaspadaan dan kesiapan dalam menangani risiko bencana, serta memperkuat pengawasan teknis terhadap pembangunan fasilitas umum dan pendidikan agar keselamatan dapat lebih terjamin. Kehilangan ini menjadi duka mendalam bagi keluarga korban dan seluruh komunitas Ponpes Al-Khoziny. Upaya pencarian dan evakuasi akan terus dilakukan hingga semua korban berhasil ditemukan.

Dilarang mengambil atau menayangkan ulang sebagian atau seluruh artikel ini untuk konten media sosial komersial tanpa izin dari redaksi. Untuk update cepat, akurat, dan terpercaya, ikuti lintas86.com melalui saluran WhatsApp di https://whatsapp.com/channel/0029VaDN14t6LwHsI1fAL91s. (min)
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url