7 Santri Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo Berhasil Dievakuasi Tim SAR
0 menit baca
lintas86.com, Sidoarjo - Tim SAR gabungan berhasil menemukan tujuh korban dari ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, dalam kondisi tergeletak di lantai dasar bangunan, tepatnya pada sektor A2. Namun, seluruh korban ditemukan dalam kondisi terjepit oleh balok beton besar, sehingga upaya evakuasi mengalami hambatan signifikan.
Kasubdit Pengerahan dan Pengendalian Operasi Basarnas, Emi Frizer, menjelaskan bahwa keberadaan korban di bawah reruntuhan struktur bangunan yang sangat berat ini menjadi tantangan utama dalam proses evakuasi.
Menurutnya, langkah penyelematan baru dapat dilakukan setelah material besar di atas mereka berhasil diangkat menggunakan bantuan crane.
"Ketujuh korban di sektor A2 berada di lantai dasar dan terimpit balok besar. Evakuasi tidak mungkin dilakukan sebelum struktur beton atas diangkat," ujar Emi pada Jumat, 3 Oktober 2025.
Proses evakuasi ini semakin mendesak seiring dengan operasi pencarian yang telah memasuki hari keempat. Emi mengungkapkan bahwa kondisi jenazah korban diperkirakan telah memasuki fase pembusukan yang dapat menimbulkan risiko kesehatan bagi petugas yang terlibat dalam pencarian.
"Faktor dekomposisi jenazah membuat evakuasi harus dipercepat. Kurang dari 12 jam sudah masuk fase pertama, 24 jam fase kedua, dan lebih dari 48 jam fase penyebaran. Dampaknya bukan hanya bau, tetapi juga potensi bahaya kimiawi dan biologis," jelas Emi.
Aroma pembusukan yang mulai tercium di area evakuasi menjadi tantangan tambahan, terlebih dengan suhu panas yang memperburuk kondisi di lapangan. Emi menegaskan bahwa situasi ini menambah risiko paparan bagi para petugas SAR yang tengah berusaha dengan maksimal mengatasi kendala yang ada.
"Bau busuk bisa terhirup melalui pernapasan bahkan terserap lewat kulit. Kondisi ini sangat berbahaya bagi petugas yang berada di lapangan," tambahnya.
Saat ini, fokus utama tim penyelamat adalah mengoperasikan alat berat untuk memindahkan material reruntuhan demi membuka akses menuju lokasi korban. Proses ini diperkirakan akan memakan waktu cukup lama mengingat kompleksitas struktur bangunan yang roboh, namun diharapkan dapat berjalan efektif dengan dukungan peralatan yang ada. Upaya maksimal terus dilakukan guna memastikan para korban dapat dievakuasi dan memberikan kelegaan bagi keluarga yang menantikan kabar anggota mereka.
Dilarang mengambil atau menayangkan ulang sebagian atau seluruh artikel ini untuk konten media sosial komersial tanpa izin dari redaksi. Untuk update cepat, akurat, dan terpercaya, ikuti lintas86.com melalui saluran WhatsApp di https://whatsapp.com/channel/0029VaDN14t6LwHsI1fAL91s. (min)