PMI Ponorogo bantu Korban Hujan Disertai Angin Kencang dan Petir Desa Kutu Wetan
0 menit baca
![]() |
| PMI Ponorogo didampingi perangkat desa menyerahkan bantuan korban hujan disertai angin kencang dan petir di Desa Kutu Wetan |
Fenomena cuaca ini semakin menguatkan seruan akan pentingnya kesadaran kolektif dan kesiapsiagaan dalam menghadapi cuaca ekstrem yang kian sering terjadi akibat perubahan iklim.
Kepala BPBD Kabupaten Ponorogo, Masun, menggarisbawahi bahwa insiden ini adalah salah satu contoh nyata dari dampak perubahan iklim yang perlu disikapi dengan serius.
Menanggapi situasi darurat tersebut, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Ponorogo, bersama dengan perangkat desa setempat, bergerak cepat memberikan bantuan logistik kepada korban pada keesokan harinya, Rabu, 29 Oktober 2025.
"Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban keluarga Pak Agus serta menunjukkan bahwa di tengah musibah, kekuatan gotong-royong masyarakat tetap menjadi landasan yang kokoh," ungkap Yoga Muhammad Ali mewakili Ketua PMI Ponorogo saat dilapangan. Bantuan yang diberikan meliputi kebutuhan dasar seperti makanan, matras dan hygiene kit yang diperlukan untuk mendukung pemulihan awal.
Selain di Desa Kutu Wetan, PMI Ponorogo juga mendistribusikan bantuan untuk para korban tanah longsor di Kecamatan Ngebel, Sawoo, Pulung, serta dampak sambaran petir di Kecamatan Balong. Upaya ini menunjukkan komitmen PMI yang kuat dalam aksi tanggap bencana dan memberikan dukungan kepada masyarakat terdampak.
![]() |
| PMI Ponorogo saat distribusi bantuan bencana di Kecamatan Pulung, Balong, Ngebel dan Sawoo |
Lebih dari sekadar memberikan bantuan material, PMI menggarisbawahi pentingnya edukasi berkelanjutan mengenai mitigasi bencana di tingkat lokal. Ini termasuk sistem peringatan dini yang efektif, perencanaan tata ruang yang memperhitungkan risiko lingkungan, dan kerjasama sinergis antara pemerintah, lembaga non-pemerintah, serta masyarakat.
Dalam skala yang lebih luas, dedikasi seluruh elemen masyarakat dan pemerintah sangat diperlukan untuk mengurangi risiko bencana yang dipicu oleh perubahan iklim. Hanya melalui kolaborasi yang erat, kita dapat membangun ketahanan bencana yang lebih kuat, menjaga keselamatan dan kesejahteraan masyarakat, serta memastikan pembangunan yang berkelanjutan bagi generasi sekarang dan di masa mendatang.
Peristiwa di Desa Kutu Wetan adalah pengingat akan tantangan alam yang harus dihadapi dengan tegar dan bijaksana. Melalui kerja sama ini, kita berharap dapat menghadapi cuaca ekstrem yang semakin meningkat dengan lebih siap dan responsif.
Penulis: M Nur Amin Zabidi
Editor: Redaksi


