SMPN 11 Magelang dan BPBD Gelar SPAB: Bangun Sekolah Aman dan Siswa Tangguh Bencana
0 menit baca
lintas86.com, Magelang — Sebanyak 60 siswa perwakilan kelas SMPN 11 Magelang mengikuti program penguatan kapasitas kawasan yang diselenggarakan sekolah bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Magelang. Jumat, 24 Oktober 2025.
Antusiasme peserta sangat tinggi sepanjang kegiatan. Diskusi berjalan aktif, dipandu oleh fasilitator berpengalaman, dan pada sesi akhir tersisa refleksi pemahaman yang memberi kesempatan bagi peserta untuk berbagi wawasan serta mengajukan pertanyaan.
Melalui bimtek SPAB ini, diharapkan para siswa dari perwakilan sekolah di Magelang dapat menjadi agen perubahan dalam penerapan SPAB dan menyebarkan kesadaran kesiapsiagaan bencana di lingkungan sekolah mereka.
Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam membentuk komunitas sekolah yang lebih siap dan tangguh menghadapi potensi bencana alam.
Budi Wahyono, S.Pd., kepala SMPN 11 Magelang, menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif siswa dan dukungan BPBD. Ia menegaskan bahwa program ini bukan sekadar pembelajaran, melainkan inisiatif untuk menyiapkan siswa sebagai pionir kesiapsiagaan bencana di sekolah dan masyarakat sekitar.
Budi Wahyono, S.Pd., kepala SMPN 11 Magelang, menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif siswa dan dukungan BPBD. Ia menegaskan bahwa program ini bukan sekadar pembelajaran, melainkan inisiatif untuk menyiapkan siswa sebagai pionir kesiapsiagaan bencana di sekolah dan masyarakat sekitar.
“Mari bersama memahami, mempelajari, dan kemudian menularkan pengetahuan yang didapat kepada teman sebaya. Ini adalah langkah penting menciptakan ketahanan kolektif di lingkungan sekolah,” ujarnya.
Edi Wasono, SH, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang, menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin yang mendapat apresiasi dari Pemerintah Kota Magelang.
Edi Wasono, SH, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang, menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin yang mendapat apresiasi dari Pemerintah Kota Magelang.
Menurutnya, edukasi dan pelatihan yang sistematis dapat membentuk individu yang mampu bertindak mandiri dalam penanganan bencana di sekolah.
“Harapannya, sekolah bisa menjadi titik awal penanganan darurat sebelum bantuan petugas tiba,” jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya pembentukan Sistem Perlindungan Anak Berbasis Sekolah (SPAB) untuk menjamin keamanan dan kenyamanan siswa saat bencana terjadi, termasuk menghadapi gempa bumi yang bisa datang secara tiba-tiba.
"Program ini tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga melibatkan siswa dalam simulasi dan latihan evakuasi. Para peserta diajak mengikuti praktik langsung, seperti pembuatan peta sekolah dengan jalur evakuasi, dan pelaksanaan simulasi evakuasi untuk menguji kelengkapan serta kelayakan rencana yang telah disusun,". Tambahnya
"Program ini tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga melibatkan siswa dalam simulasi dan latihan evakuasi. Para peserta diajak mengikuti praktik langsung, seperti pembuatan peta sekolah dengan jalur evakuasi, dan pelaksanaan simulasi evakuasi untuk menguji kelengkapan serta kelayakan rencana yang telah disusun,". Tambahnya
Antusiasme peserta sangat tinggi sepanjang kegiatan. Diskusi berjalan aktif, dipandu oleh fasilitator berpengalaman, dan pada sesi akhir tersisa refleksi pemahaman yang memberi kesempatan bagi peserta untuk berbagi wawasan serta mengajukan pertanyaan.
Melalui bimtek SPAB ini, diharapkan para siswa dari perwakilan sekolah di Magelang dapat menjadi agen perubahan dalam penerapan SPAB dan menyebarkan kesadaran kesiapsiagaan bencana di lingkungan sekolah mereka.
"Kolaborasi antara SMPN 11 Magelang dan BPBD menunjukkan pentingnya sinergi lintas sektor untuk menciptakan sekolah yang aman dan warga sekolah yang lebih tangguh menghadapi berbagai tantangan di masa depan,". Tutup Budi Wayono
Untuk update cepat, akurat, dan terpercaya, ikuti lintas86.com melalui saluran WhatsApp di https://whatsapp.com/channel/0029VaDN14t6LwHsI1fAL91s. (min)
