335.000 Liter Air Bersih Disalurkan PMI Pasuruan untuk Atasi Kekeringan di Pasrepan
0 menit baca
lintas86.com, Pasuruan - Dalam situasi darurat kekeringan yang melanda beberapa wilayah di Kabupaten Pasuruan, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pasuruan bertindak cepat menyalurkan bantuan krusial berupa 335.000 liter air bersih kepada masyarakat yang terdampak di Kecamatan Pasrepan.
Inisiatif ini menggarisbawahi komitmen PMI dalam memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi, terutama dalam akses terhadap sumber daya air yang layak selama musim kemarau panjang yang telah terjadi tahun ini.
Dalam pelaksanaannya, distribusi air bersih telah berlangsung sejak 7 Oktober hingga akhir Oktober 2025, dengan melibatkan partisipasi aktif dari tiga unsur PMI: pengurus, staf, dan relawan. Setiap harinya, armada tangki air milik PMI digerakkan ke titik-titik kritis di wilayah terdampak kekeringan guna memastikan bahwa warga setempat, yang jumlahnya mencapai 4.841 jiwa, dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka seperti minum, memasak, dan keperluan sanitasi lainnya.
Ketua PMI Kabupaten Pasuruan, H. Agus Sutiadji, SH. M. Si, dalam pernyataannya menegaskan bahwa program ini adalah wujud nyata dari kepedulian PMI terhadap bencana kemanusiaan yang sedang dihadapi masyarakat Pasrepan.
Air merupakan kebutuhan paling mendasar. Melalui layanan distribusi air bersih ini, kami berupaya membantu masyarakat agar tetap memiliki akses terhadap air yang layak, terutama di tengah keterbatasan sumber air selama musim kemarau," ujarnya. Selasa, (04/11/2025)
Selain distribusi air bersih, PMI Kabupaten Pasuruan juga mengambil langkah preventif dengan menyalurkan 50 paket hygiene kit kepada warga, sebagai upaya mendukung penerapan perilaku hidup bersih dan sehat. Hal ini sejalan dengan program promosi kebersihan dan sanitasi (WASH) yang menjadi salah satu prioritas PMI, guna memastikan masyarakat tetap sehat dan terlindungi dari risiko penyakit akibat kekurangan air bersih.
Pengiriman dan pengisian air bersih dilakukan dengan disiplin tinggi. Warga, dengan antusias, membawa jeriken dan ember ke titik distribusi yang telah ditentukan.
Relawan PMI yang terlibat tidak hanya membantu proses pengisian, tetapi juga memberikan edukasi singkat mengenai pentingnya menjaga kebersihan air dan sanitasi.
Kesigapan dan koordinasi yang baik dari tim PMI tidak hanya memberikan bantuan nyata, tetapi juga edukasi yang bermanfaat bagi masyarakat.
Kesaksian warga setempat menggambarkan betapa pentingnya bantuan ini. Junaedi, salah satu warga Desa Sibon, mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan PMI.
"Kalau tidak ada bantuan air bersih, kami biasanya mengambil air di desa sebelah yang jaraknya sekitar tiga kilometer. Harus bolak-balik empat kali untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dengan adanya bantuan dari PMI, warga desa sangat terbantu dan tidak perlu sejauh itu lagi mencari air," ungkapnya.
Di sisi lain, Camat Pasrepan menyoroti pengurangan jumlah desa yang terdampak kekeringan dari tujuh menjadi empat desa, yaitu Desa Sibon dan Desa Ngantungan, berkat bantuan pipanisasi dari pemerintah yang dijalankan bersamaan dengan distribusi air dari PMI.
"Kami berterima kasih atas dukungan dari PMI yang telah membantu warga kami di Pasrepan. Kehadiran PMI sangat membantu dalam pemenuhan kebutuhan air bersih bagi masyarakat di desa-desa yang masih terdampak," katanya.
Kolaborasi antara PMI Kabupaten Pasuruan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan menjadi kunci sukses dari pelaksanaan distribusi ini, yang secara simultan dan terkoordinasi memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak.
PMI Kabupaten Pasuruan pun berkomitmen untuk terus bersinergi dengan pemerintah daerah serta entitas terkait lainnya, agar bantuan kemanusiaan dapat menjangkau masyarakat dengan cara yang cepat, tepat, dan berkelanjutan.
"Kami berharap sinergi antara PMI, BPBD, dan pemerintah daerah dapat terus terjalin, sehingga pelayanan kemanusiaan bagi masyarakat terdampak kekeringan bisa semakin optimal,” tutup H. Agus Sutiadji, menggarisbawahi harapan dan komitmen PMI dalam menangani bencana di masa mendatang.
Penulis:
Editor: M Nur Amin Zabidi

