Calon Anggota PMR MAMNU Ponorogo Dibekali Kepalangmerahan dan Kesiapsiagaan Bencana
0 menit baca
Kegiatan ini menjadi bagian dari program kerja tahun 2025 dengan tujuan meningkatkan kualitas dan kuantitas anggota baru serta menyiapkan generasi muda yang tangguh dalam menghadapi tantangan kemanusiaan.
Annida Ni'matus Sururiah, pembina PMR MAMNU, menegaskan pentingnya orientasi ini sebagai bekal kompetensi kepalangmerahan dan kesiapsiagaan bencana bagi para calon anggota.
Materi kepalangmerahan disampaikan oleh Krisna dari Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Ponorogo. Krisna menekankan nilai-nilai dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, seperti Kemanusiaan, Kesamaan, Kenetralan, Kemandirian, Kesukarelaan, Kesatuan, dan Kesemestaan.
Sementara itu, materi kesiapsiagaan bencana diberikan oleh M Nur Amin Zabidi dari PMI. Ia mengingatkan pentingnya pemahaman manajemen risiko dan mitigasi bencana mengingat Indonesia merupakan negara rawan bencana.
Sejarah panjang PMR di Indonesia sejak 1 Maret 1950 menjadi landasan kuat bagi MAMNU Ponorogo dalam membina kader muda. Program orientasi membagi peserta ke dalam tingkatan Mula, Madya, dan Wira dengan fokus pada kesehatan, pertolongan pertama, dan manajemen bencana.
Acara ditutup dengan simulasi evakuasi penyelamatan diri saat gempa bumi yang dipandu oleh pengurus dan pembina PMR MAMNU. Simulasi ini memberikan pengalaman langsung dan memperkuat kesiapan peserta menghadapi situasi darurat.
Annida Ni'matus Sururiah, pembina PMR MAMNU, menegaskan pentingnya orientasi ini sebagai bekal kompetensi kepalangmerahan dan kesiapsiagaan bencana bagi para calon anggota.
“Di era global yang penuh dinamika, kesiapan remaja dalam menghadapi situasi darurat sangat krusial. Melalui orientasi ini, kami ingin membekali para calon anggota dengan kompetensi kepalangmerahan dan kesiapsiagaan bencana yang mumpuni.”. Ujarnya
Materi kepalangmerahan disampaikan oleh Krisna dari Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Ponorogo. Krisna menekankan nilai-nilai dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, seperti Kemanusiaan, Kesamaan, Kenetralan, Kemandirian, Kesukarelaan, Kesatuan, dan Kesemestaan.
“Nilai-nilai ini menjadi pondasi utama dalam menjalankan misi kemanusiaan, baik di tingkat nasional maupun internasional,” jelas Kresna.
Sementara itu, materi kesiapsiagaan bencana diberikan oleh M Nur Amin Zabidi dari PMI. Ia mengingatkan pentingnya pemahaman manajemen risiko dan mitigasi bencana mengingat Indonesia merupakan negara rawan bencana.
“Pemahaman manajemen risiko dan mitigasi bencana sangat penting agar para remaja dapat bertindak cepat dan tepat saat bencana terjadi,” ungkap M Nur Amin Zabidi.
Sejarah panjang PMR di Indonesia sejak 1 Maret 1950 menjadi landasan kuat bagi MAMNU Ponorogo dalam membina kader muda. Program orientasi membagi peserta ke dalam tingkatan Mula, Madya, dan Wira dengan fokus pada kesehatan, pertolongan pertama, dan manajemen bencana.
Acara ditutup dengan simulasi evakuasi penyelamatan diri saat gempa bumi yang dipandu oleh pengurus dan pembina PMR MAMNU. Simulasi ini memberikan pengalaman langsung dan memperkuat kesiapan peserta menghadapi situasi darurat.
Dengan bekal ilmu dan semangat yang diberikan, PMR MAMNU Ponorogo diharapkan melahirkan relawan yang siap berkontribusi nyata dalam misi kemanusiaan, sejalan dengan cita-cita Gerakan Palang Merah dunia untuk membangun dunia yang lebih adil, damai, dan empatik.
Penulis: Zabidi
Editor: Redaksi

