Distribusi Air Bersih PMI Ringankan Beban Warga Bireuen
0 menit baca
Asesmen yang dilakukan relawan PMI mengungkapkan bahwa sebelum bencana, masyarakat Desa Kandang, Kecamatan Samalanga, mengandalkan air bersih dari PDAM, sumur bor, dan sumur cincin. Namun, setelah longsor dan banjir bandang melanda, seluruh sumber air tersebut tidak dapat digunakan lagi. Fasilitas PDAM mengalami kerusakan total, sementara air sumur warga tercemar lumpur, berbau tidak sedap, dan berwarna keruh.
Menjawab kondisi tersebut, PMI melakukan pendistribusian air bersih secara bertahap di wilayah terdampak. Hingga 11 Desember 2025, PMI telah berhasil mendistribusikan sebanyak 48.491 liter air bersih kepada masyarakat yang membutuhkan di Kabupaten Bireuen.
Air bersih ini dihasilkan langsung oleh relawan PMI menggunakan unit Water Treatment milik PMI, yang berfungsi mengolah air tercemar menjadi air yang layak pakai untuk kebutuhan sehari-hari seperti minum dan memasak.
Den Eki Julianto, Staf Pengembangan Air, Sanitasi dan Lingkungan PMI Pusat, menyampaikan bahwa distribusi air bersih akan terus dilakukan selama masyarakat belum dapat mengakses sumber air yang aman.
“Warga mengalami kesulitan air bersih sejak bencana terjadi. Kami memastikan kebutuhan ini tetap terpenuhi sampai kondisi kembali normal,” ujarnya.
Warga penerima manfaat pun menyampaikan rasa syukur atas bantuan yang diberikan.
“Sumur kami masih keruh dan tidak bisa dipakai. Air dari PMI sangat membantu kebutuhan keluarga,” ungkap salah satu warga Desa Kandang.
Melalui upaya ini, PMI menegaskan komitmennya untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat terdampak bencana. Kerja sama dan dukungan dari semua pihak diharapkan dapat mempercepat pemulihan akses air bersih di Kabupaten Bireuen.
Penulis: Zabidi
Editor: Redaksi
