Pelatihan Dapur Umum Tingkatkan Kesiapsiagaan SIBAT PMI Kota Malang
0 menit baca
lintas86.com, Malang — Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Malang kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat kesiapsiagaan bencana dengan menggelar pelatihan dapur umum tanggap darurat khusus bagi Tenaga Sukarela (TSR) SIBAT dari seluruh kecamatan di Kota Malang pada Selasa, 16 Desember 2025.
Kegiatan yang berlangsung di Markas PMI Kota Malang ini merupakan bagian dari upaya strategis PMI untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan relawan dalam menghadapi berbagai situasi darurat, terutama terkait manajemen logistik dapur umum.
Pelatihan ini dirancang secara komprehensif dengan materi yang meliputi konsep dasar pengelolaan dapur umum PMI, struktur organisasi dapur umum saat tanggap darurat, manajemen operasional dapur umum, serta pengantar gizi khusus dalam konteks bencana. Peserta juga mendapatkan pemahaman mendalam mengenai kebutuhan gizi dasar penyintas bencana, penyusunan menu yang sesuai kondisi darurat, serta cara mengatur makanan untuk kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan penyandang disabilitas.
Imam Buchori, Ketua PMI Kota Malang, menegaskan pentingnya pelatihan ini dalam membangun relawan yang tangguh dan siap siaga.
Menurut Imam, dapur umum sangat krusial dalam memastikan penyintas bencana mendapat gizi yang cukup.
Pelatihan ini juga menjadi momentum untuk mempererat jaringan relawan di tingkat kecamatan, memperkuat kolaborasi antar TSR SIBAT, dan menyiapkan mereka agar lebih siap dalam menghadapi berbagai skenario bencana yang mungkin terjadi di Kota Malang.
Salah satu peserta pelatihan, Dian Rahayu, TSR SIBAT dari Kecamatan Blimbing, mengungkapkan antusiasmenya terhadap pelatihan ini.
Kegiatan pelatihan dapur umum ini merupakan salah satu rangkaian aktivitas yang rutin dilakukan oleh PMI Kota Malang sebagai bagian dari strategi penguatan kesiapsiagaan dan tanggap darurat bencana. Dengan terus meningkatkan kemampuan relawan, PMI berharap dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan responsif kepada masyarakat yang terdampak bencana di seluruh wilayah Kota Malang.
Kesiapan relawan yang terlatih dan terorganisir dengan baik diyakini akan menjadi faktor penentu keberhasilan dalam penanganan bencana di masa depan.
Kegiatan yang berlangsung di Markas PMI Kota Malang ini merupakan bagian dari upaya strategis PMI untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan relawan dalam menghadapi berbagai situasi darurat, terutama terkait manajemen logistik dapur umum.
Pelatihan ini dirancang secara komprehensif dengan materi yang meliputi konsep dasar pengelolaan dapur umum PMI, struktur organisasi dapur umum saat tanggap darurat, manajemen operasional dapur umum, serta pengantar gizi khusus dalam konteks bencana. Peserta juga mendapatkan pemahaman mendalam mengenai kebutuhan gizi dasar penyintas bencana, penyusunan menu yang sesuai kondisi darurat, serta cara mengatur makanan untuk kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan penyandang disabilitas.
Imam Buchori, Ketua PMI Kota Malang, menegaskan pentingnya pelatihan ini dalam membangun relawan yang tangguh dan siap siaga.
"Latihan dapur umum merupakan salah satu bentuk penguatan kapasitas relawan, khususnya SIBAT, dalam menghadapi situasi bencana. Relawan SIBAT adalah garda terdepan di tingkat masyarakat, sehingga kesiapsiagaan, keterampilan, dan kepekaan sosial menjadi kunci utama dalam setiap penugasan kemanusiaan," ujarnya.
Menurut Imam, dapur umum sangat krusial dalam memastikan penyintas bencana mendapat gizi yang cukup.
"Kemampuan mengelola dapur umum dengan baik sangat krusial untuk memastikan penyintas bencana mendapatkan asupan gizi yang cukup dan tepat waktu, yang pada akhirnya mempercepat proses pemulihan mereka," jelasnya.
Pelatihan ini juga menjadi momentum untuk mempererat jaringan relawan di tingkat kecamatan, memperkuat kolaborasi antar TSR SIBAT, dan menyiapkan mereka agar lebih siap dalam menghadapi berbagai skenario bencana yang mungkin terjadi di Kota Malang.
"Dengan peningkatan kapasitas ini, PMI Kota Malang berharap bahwa penanganan logistik makanan dalam keadaan krisis dapat berjalan lebih efektif dan efisien, sehingga kebutuhan dasar penyintas bencana dapat terpenuhi secara optimal," tambahnya.
Salah satu peserta pelatihan, Dian Rahayu, TSR SIBAT dari Kecamatan Blimbing, mengungkapkan antusiasmenya terhadap pelatihan ini.
"Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi kami sebagai relawan. Kami belajar banyak tentang bagaimana mengelola dapur umum dengan baik, termasuk bagaimana menyusun menu yang bergizi dan menyesuaikan kebutuhan makanan untuk berbagai kelompok penyintas. Ini akan sangat membantu kami ketika harus bertugas di lapangan," katanya.
Kegiatan pelatihan dapur umum ini merupakan salah satu rangkaian aktivitas yang rutin dilakukan oleh PMI Kota Malang sebagai bagian dari strategi penguatan kesiapsiagaan dan tanggap darurat bencana. Dengan terus meningkatkan kemampuan relawan, PMI berharap dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan responsif kepada masyarakat yang terdampak bencana di seluruh wilayah Kota Malang.
"Melalui langkah-langkah proaktif seperti pelatihan ini, PMI Kota Malang menegaskan perannya sebagai lembaga kemanusiaan yang siap siaga dan sigap dalam memberikan bantuan, khususnya dalam hal penyediaan logistik makanan yang menjadi kebutuhan pokok dalam masa tanggap darurat," tutup Imam.
Kesiapan relawan yang terlatih dan terorganisir dengan baik diyakini akan menjadi faktor penentu keberhasilan dalam penanganan bencana di masa depan.
Penulis: Zabidi
Editor: Redaksi
