PMI Kota Malang Gelar Musyawarah Kerja 2025, Siapkan Program Strategis untuk 2026
0 menit baca
Musyawarah kerja ini menjadi momen strategis untuk mengevaluasi kinerja selama tahun 2025 sekaligus merancang program kerja dan kebijakan untuk tahun 2026.
Ketua PMI Kota Malang, Imam Buchori, menegaskan bahwa musyawarah kerja ini merupakan amanat dari anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) PMI, khususnya Pasal 38 ayat 1.
“Musyawarah ini adalah kesempatan berharga bagi kita untuk bersama-sama mengevaluasi seluruh pelaksanaan kegiatan selama tahun 2025. Selain itu, kita juga menetapkan rencana strategis dan program kerja yang akan dijalankan pada tahun 2026 agar pelayanan kita semakin efektif dan tepat sasaran,” ujarnya.
Imam menambahkan bahwa forum ini juga menjadi ruang diskusi penting untuk menetapkan kebijakan yang akan menjadi pedoman dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan PMI kepada masyarakat Kota Malang.
Musyawarah tidak hanya fokus pada evaluasi, tetapi juga pada perencanaan program dan penganggaran tahun mendatang. Proses penyusunan rencana kerja dilakukan secara partisipatif melibatkan berbagai bidang dan unit kerja, sehingga program yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan nyata masyarakat.
Setiap bidang mempresentasikan laporan pelaksanaan program selama 2025, termasuk capaian, kendala, dan peluang pengembangan. Hal ini menjadi dasar bagi perumusan strategi yang matang dan realistis.
Imam Buchori juga menyoroti beberapa pencapaian penting sepanjang tahun 2025, seperti pengiriman plasma untuk fraksionasi yang mendukung kemandirian obat derivat plasma di Indonesia.
“UDD PMI Kota Malang yang sudah bersertifikat CPOB berperan aktif menyediakan bahan baku plasma, yang merupakan kontribusi besar dalam mendukung kesehatan nasional,” jelas Imam.
Dalam penanggulangan bencana, PMI Kota Malang menunjukkan responsivitas tinggi dengan mengirimkan personil tanggap darurat ke lokasi bencana seperti Semeru, Sumatera, serta memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak banjir di Trenggalek dan gempa bumi di Sumenep.
“Kami juga meningkatkan kerja sama regional, salah satunya dengan Singapore Red Cross dalam penjemputan pekerja migran Indonesia, yang menunjukkan komitmen kami dalam pelayanan kemanusiaan lintas batas,” tambah Imam.
Pelatihan dan pengembangan kapasitas relawan menjadi fokus utama PMI Kota Malang di 2025. Berbagai diklat, bimtek, orientasi pembina Palang Merah Remaja (PMR), dan pelatihan pertolongan pertama tingkat mahir telah dilaksanakan. PMI juga aktif berpartisipasi dalam lokakarya dan uji kompetensi untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana dan kualitas pelatihan relawan.
“Kualitas relawan adalah kunci keberhasilan pelayanan kami,” ujar Imam.
Di bidang pelayanan kesehatan, PMI Kota Malang turut ambil bagian sebagai tim kesehatan pada berbagai even besar seperti PORPROV Jawa Timur dan Bromo Tengger Semeru Ultra 100 yang diikuti oleh 32 negara.
“Ini adalah bukti nyata peran PMI dalam mendukung kesehatan masyarakat dan event-event berskala nasional maupun internasional,” kata Imam.
Selain itu, PMI Kota Malang memperkuat sosialisasi kesehatan mental melalui berbagai kelompok kepemudaan dan remaja.
“Kami ingin mengedepankan pendekatan holistik dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tidak hanya secara fisik tetapi juga mental,” jelas Imam.
Sebagai penutup, Imam Buchori berharap Musyawarah Kerja Tahun 2025 ini menjadi landasan kuat bagi PMI Kota Malang dalam mengimplementasikan program-programnya demi pelayanan kemanusiaan yang lebih optimal di masa depan.
Penulis: Zabidi
Editor: Redaksi
