Niat Puasa Ramadhan Arab, Latin, Jawa, Sunda dan Artinya


lintas86.comPonorogo - Niat Puasa Ramadhan Arab - Sebentar lagi kita akan menemui Bulan Ramadhan 2020 yang tinggal beberapa hari lagi, maka kita siapkan lahir batin dengan hati gembira dan senang. Maka untuk menyiapkan kedatangan bulan ramadhan harus kita ketahui bersama bagaimana cara melaksanakan puasa ramadhan yang benar, termasuk bacaan niat puasa ramadhan benar baik bacaan Arab, latin dan juga artinya.

Namun bagi anda yang pertama kali berusaha melaksanakan puasa ramadhan dengan baik sesuai apa yang telah dituntunkan Beliau Rosulillah Sholallohu 'Alaihi Wasallam, termasuk mencoba menghafalkan niat Puasa Ramadhan salah satunya jangan sedih, karena untuk menghafalnya sangat mudah mengingat niat puasa ramadhan serta niat ibadah dalam bulan Ramadhan sangat singkat.

Niat Puasa Ramadhan adalah salah satu rukun dalam Puasa Ramadhan, maka harus kita perhatikan dengan baik niat dalam puasa Ramadhan agar puasa kita, benar-benar sesuai syari'at islam.

Diantara rukun puasa Ramadhan adalah berniat pada malam harinya. Bagi yang akan berpuasa dalam bulan Ramadhan setiap malamnya harus berniat puasa, sehingga kalau semalam itu misalnya lupa tidak berniat maka siangnya harus tetap berpuasa (menahan dari hal-hal yang membatalkan puasa) akan tetapi besuk setelah habis Ramadhan harus mengqodho (menyaur) sehari.

Niat Puasa Ramadhan Arab Dan Artinya

Berikut ini merupakan bacaan teks arab dengan text latinnya dilengkapi dengan terjemahan arti bahasa indonesianya.


Niat Puasa Ramadhan Arab, Latin, Jawa, Sunda dan Artinya

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلّهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin’ an adaa’i fardhi syahri ramadhaani haadzihis sanati lillahi ta’aala.

Artinya (Terjemahan Bahasa Indonesia) :

Niat Puasa Ramadhan Arab, Latin, Jawa, Sunda dan Artinya

"Aku niat berpuasa sehari besok untuk menunaikan fardlu puasa bulan Ramadhan tahun ini, semata-mata karena Allah Ta’ala”.


Bacaan Niat Puasa Ramadhan dalam Bahasa Jawa

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلّهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin’ an adaa’i fardhi syahri ramadhaani haadzihis sanati lillahi ta’aala.

Artinya (Terjemahan Bahasa Jawa) :

"Niat ingsun puoso ing dino ngesuk, saking anekani ferdhune wulan Ramadhon taun iki, kerono Alloh Ta'ala"

Niat Puasa Ramadhan Arab, Latin, Jawa, Sunda dan Artinya

Bacaan Niat Puasa Ramadhan dalam Bahasa Sunda

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلّهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin’ an adaa’i fardhi syahri ramadhaani haadzihis sanati lillahi ta’aala.

Artinya (Terjemahan Bahasa Sunda) :

"Niat abdi puasa Poe isuk bulan Romadhan tahun iyeu fardhu karena Alloh Ta'ala"

Niat Puasa Ramadhan Arab, Latin, Jawa, Sunda dan Artinya

Cara Mudah Menghafal Niat Puasa Ramadhan:

Dalam melaksanakan Puasa Ramadhan perlu kita ketahui dan juga hafalkan yaitu Niat Puasa Ramadhan. 

Agar lebih cepat dan lebih mudah menghafal bacaan niat Puasa Ramadhan, ada tips yang paling efektif yaitu membaca berulang ulang serta didukung dengan media-media yang ada baik media online atau media yang lain.

Haruskah Niat Puasa Ramadhan di Lafadzkan ?

Berikut ketentuan niat puasa Ramadhan :

a. Menempatkan niat dalam hati; 

Mengucapkan niat dengan lisan yang tidak disertai berniat puasa dalam hati, maka tidak shah niatnya dan tidak shah pula puasanya. 

Adapun mengucapkan niat dengan lisan itu hukumnya sunat (untuk membantu niat dalam hati).

b. Menempatkan niat pada malam hari 

Menempatkan niat pada waktu malam hari itu di antara terbenam-nya matahari sampai waktu imsak. 

Mari kita lihat Sabda Baginda Nabi Sholallahu 'alaihi Wasallam dalam Hadist yang diriwayatkan oleh Lima Ahli hadist :

“Barang siapa yang tidak niat berpuasa pada waktu malam - sebelum terbit fajar, maka tidak sah puasanya”. (H.R. lima ahli hadits).

Hal ini khusus untuk puasa fardu. Kalau puasa sunnat boleh menempatkan niat pada siang hari sebelum istiwa’ (tengah siang hari) dan belum melakukan sesuatu yang membatalkan puasa.

c. Menentukan ”puasa Ramadhan”. 

Kalau hanya niat ”aku besuk berpuasa” (NAWAITU SHOUMA GHODIN), tidak menentukan “puasa Ramadhan” (‘AN ADAA-I FARDLI RAMADHAN), niat semacam itu belum cukup/tidak shah.

Adapun menentukan fardiyah (FARDLI), bulan (SYAHRI), tahun ini (HADZIHIS-SANATI) dan menyandarkan niat kepada Allah (Lillaahi Ta’ala) itu tidak menjadi syarat sahnya niat, tetapi sebagai penyempurnaan niat, maka Perkara yang harus diperhatikan dalam Niat kita ketahui bersama.

Itulah sedikit penjelasan tentang Niat Puasa Ramadhan Arab, Latin dan Artinya, termasuk pengertian niat puasa ramadhan, niat puasa ramadhan awal, dan niat puasa ramadhan dan artinya, semoga bermanfaat dan  menjadikan puasa Ramadan yang akan datang lebih baik dari Puasa Ramadhan sebelumnya. (min)
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url