Simulasi Gempa Bumi di Kebumen untuk Keselamatan Bersama


lintas86.com, Kebumen - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kebumen simulasikan gempa bumi dan tsunami libatkan 1.300 peserta di Lapangan Tumbakeris Petanahan pada 31 Oktober 2023

Kegiatan digelar atas kerjasama dengan sejumlah pihak, salah satunya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kebumen dan didukung penuh oleh Palang Merah Jepang atau Japanese Red Cross Society (JRCS)

Kegiatan diikuti dari delapan desa di pesisir selatan seperti Desa Karanggadung, Petanahan, Karangrejo, Jogosimo, Tanggulangin, Tegalretno, Waluyorejo, dan Jladri. 3 Sektor pendidikan yakni MIN 3 Kebumen, SMP 1 Petanahan dan SD N 1 Munggu. Adapun unsur yang terlibat pada kegiatan simulasi ini yakni TNI, Polri, Basarnas, Pos Lanal, BPBD, PMI, Japan Red Cross Society (JRCS), OPD, BMKG, relawan dan potensi SAR. Kemudian dari unsur fasilitas kesehatan diikuti beberapa rumah sakit dan puskesmas
Dalam kegiatan ini, disimulasikan telah terjadi gempa bumi dengan kekuatan 8,7 SR pukul 9.35 dengan kedalaman 10 kilometer. Masyarakat berlarian dan berlindung untuk menyelamatkan diri hingga dilalukan evakuasi. Disitu terlihat bagaimana kesiapsiagaan seluruh fungsi mulai dari Basarnas, tenaga kesehatan, hingga keamanan teruji.

Pj. Sekda Kabupaten Kebumen Aden Andri Susilo mengatakan Wilayah Kabupaten Kebumen memiliki risiko bencana yang cukup tinggi, termasuk bencana gempa bumi, tsunami serta likuefaksi. Pasalnya Kebumen berada di pesisir selatan yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia.

Untuk itu, simulasi diharapkan masyarakat siap dan siaga ketika sewaktu waktu terjadi bencana. Dengan begitu bencana dapat diantisipasi.
”Jadi dengan simulasi ini diharapkan masyarakat lebih siap dan sigap dan bisa mengantisipasi ketika bencana sewaktu waktu terjadi. Karna Kebumen termasuk wilayah rawan akan bencana seperti gempa, tsunami, banjir, tanah longsor dan lainya’’ ujarnya.

Sementara itu, Ketua PMI Kebumen Sabar Irianto menjelaskan bahwa kolaborasi antara PMI Kebumen dengan Palang Merah Jepang/JRCS (Japan Red Cross Society) telah berlangsung selama kurang lebih 4 tahun untuk membina dan mengedukasi masyarakat di pesisir Kebumen. Utamanya dalam kesiap siagaan bencana seperti gempa dan Tsunami.

“Maka sekarang saatnya disimulasikan. Apakah mereka siap atau tidak. Dengan adanya simulasi ini, nanti akan bisa dievaluasi. Kira-kira masyarakat Kebumen khususnya di pesisir, seberapa jauh kemampuannya untuk mengurangi risiko bencana,”jelas Sabar.

Mengenai Sibat (Siaga Bencana Berbasis Masyarakat), pihaknya merasa yakin bahwa Sibat sudah memahami dan bisa dalam merespon ketika terjadi bencana

Kepala Pelaksana BPBD Kebumen Haryono Wahyudi mengatakan, kegiatan simulasi yang digelar bertujuan untuk menguji dokumen rencana kontingensi yang telah disusun dan menguji kesiapsiagaan pemerintah serta masyarakat ketika terjadi bencana.

“Hari pertama kegiatan TTX (Table Top Exercise) dilanjutkan dengan gladi posko CPX (Command Post Exercise) serta gladi lapang FTX (Field Training Exercise),” kata Haryono Wahyudi sehari sebelum pelaksanaan simulasi. (min)
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url