HEADLINE

Kisah Suhadi Prayitno: Mbah Kung Hadi, Sang Pejuang Kemanusiaan

lintas86.com, Surabaya - Suhadi Prayitno, yang akrab disapa Mbah Kung Hadi, adalah sosok luar biasa yang telah mendedikasikan hidupnya untuk kemanusiaan. Berasal dari Surabaya, ia menjadi bagian penting dari Palang Merah Indonesia (PMI) di kota tersebut. Perjalanan hidupnya penuh dengan pengalaman dan pengabdian yang menginspirasi banyak orang, khususnya dalam penanganan bencana dan kegiatan sosial.

Dedikasi Suhadi dalam dunia kemanusiaan dimulai ketika tsunami dahsyat melanda Aceh pada akhir 2004. Tragedi ini menuntut respon cepat dan tepat untuk menyelamatkan banyak nyawa. Bersama tim PMI Surabaya, Suhadi terjun langsung ke lokasi bencana untuk memberikan pertolongan pertama dan mendistribusikan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan. Pengalaman ini menjadi titik awal perjalanan panjangnya dalam misi kemanusiaan yang penuh tantangan.

Dua tahun setelah bencana tsunami Aceh, gempa bumi mengguncang Yogyakarta dan Bantul. Suhadi kembali menunjukkan keberanian dan kepeduliannya dengan berpartisipasi aktif dalam upaya penyelamatan dan pemulihan korban gempa. Kepekaan dan kesiapsiagaannya membuktikan bahwa ia bukan hanya sekadar relawan, melainkan sosok yang benar-benar mengutamakan kemanusiaan di atas segalanya.

Suhadi tidak hanya menjadi relawan lapangan, tetapi juga berperan lebih strategis dalam penanganan bencana berikutnya, seperti tsunami di Pandeglang, Banten. Dengan pengalaman yang semakin matang, ia memastikan setiap bantuan yang disalurkan tepat sasaran dan efektif. Selain itu, Suhadi juga turut serta dalam misi kemanusiaan saat erupsi gunung Merapi, Kelud dan Semeru, menunjukkan kemampuannya beradaptasi dengan situasi krisis yang beragam.

Pada tahun 2018, ketika gempa bumi mengguncang Lombok, Suhadi sekali lagi bergerak cepat untuk bergabung dalam tim tanggap darurat. Ia memberikan bantuan bagi korban yang sangat membutuhkan, membuktikan bahwa semangat dan dedikasinya tidak pernah surut meski usia terus bertambah. Pengalaman gempa di pulau Bawean dan erupsi Semeru pada 2021 semakin memperkaya rekam jejaknya di dunia kemanusiaan. Saat ini, Suhadi juga aktif dalam penanganan bencana banjir dan longsor di Sumatera.

Selain sebagai pegawai PMI, Suhadi memiliki profesi lain yang menunjukkan sisi kreatifnya, yaitu sebagai dekorator booth pameran dan pengrajin styrofoam. Hal ini menunjukkan bahwa ia mampu menyeimbangkan antara panggilan jiwa kemanusiaan dan pekerjaan sehari-hari.

Tak hanya itu, Suhadi juga seorang penggiat seni budaya Reog Ponorogo. Kecintaannya terhadap seni tradisional ini mencerminkan keharmonisan antara kepedulian humanis dan pengabdian terhadap budaya lokal. Hal ini menjadikan Suhadi sosok yang berakar kuat pada nilai-nilai budaya dan sosial di tengah masyarakat.

Kisah perjalanan hidup Suhadi Prayitno adalah inspirasi nyata bagi banyak orang, terutama generasi muda. Ia mengajarkan bahwa setiap individu bisa berkontribusi dalam membantu sesama, tidak peduli seberapa kecil peran yang dapat diambil. Kehadirannya dalam berbagai penugasan bencana mengingatkan kita bahwa kemanusiaan harus selalu menjadi prioritas utama di atas segala perbedaan.

Kegigihan dan ketulusan Suhadi dalam menjalankan misi kemanusiaan mencerminkan kepribadian yang tangguh dan penuh empati. Ia mengajarkan bahwa kebaikan hati diwujudkan melalui tindakan nyata, dan setiap usaha membantu sesama akan memberikan dampak positif bagi individu yang ditolong maupun dunia secara umum.

Suhadi Prayitno, atau yang dikenal dengan Mbah Kung Hadi, adalah teladan sejati dalam dedikasinya untuk kemanusiaan. Semangat dan pengabdiannya telah memberikan warna dan harapan bagi banyak korban bencana di Indonesia.

Penulis: Zabidi 
Editor: Redaksi
Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar