Plt Bupati Ponorogo Lisdyarita Serahkan Huntara untuk Korban Terdampak Longsor di Desa Wagir Kidul
0 menit baca
![]() |
| Plt Bupati Ponorogo, Lisdyarita didampigi Pj Sekda, Kalaksa BPBD, Anggota DPRD, saat Pemotongan Pita tandai penyerahan Huntara bagi Korban Terdampak Longsor di Desa Wagir Kidul |
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Ponorogo, Lisdyarita, secara simbolis menyerahkan hunian sementara (huntara) kepada dua keluarga yang menjadi korban bencana longsor yang terjadi pada 19 November 2025 lalu. Keluarga Marjuki dan Jemirin, yang rumahnya hancur total akibat longsor, kini mendapatkan tempat tinggal sementara yang memberikan harapan baru bagi masa depan mereka.
Pembiayaan pembangunan huntara ini sebagian besar berasal dari alokasi Belanja Tidak Terduga (BTT) pemerintah daerah, dengan dukungan signifikan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) yang menanggung biaya tenaga kerja. Kolaborasi ini menjadi contoh nyata sinergi antara pemerintah dan lembaga non-pemerintah dalam mengatasi dampak bencana alam.
Lisdyarita atau yang akrab disapa Bunda Rita menyampaikan rasa syukurnya atas terlaksananya program ini dengan cepat dan tepat sasaran. Ia menggarisbawahi pentingnya kerja sama dan koordinasi dalam penanganan bencana.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo, Masun, menjelaskan bahwa pendirian hunian sementara ini merupakan tindak lanjut dari Surat Keputusan tanggap darurat yang dikeluarkan oleh Lisdyarita.
Selain menyerahkan huntara, Lisdyarita juga memimpin kegiatan rehabilitasi berupa penanaman bibit produktif di lokasi bekas longsor. Kegiatan ini diikuti oleh berbagai pihak seperti Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Ponorogo, pejabat daerah, dan perangkat desa setempat, menandai semangat gotong royong dalam pemulihan pasca-bencana.
Lisdyarita menegaskan,
Ketua PMI Ponorogo, Luhur Karsanto, melalui staf bidang Penanggulangan Bencana, M Nur Amin Zabidi menyampaikan apresiasi atas kepercayaan dan kolaborasi yang terjalin selama ini.
Kasus di Desa Wagir Kidul menjadi pelajaran penting tentang kesiapan dan respons cepat menghadapi bencana alam. Kolaborasi erat antara pemerintah, lembaga non-pemerintah, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam mempercepat pemulihan dan mengurangi dampak jangka panjang.
Dengan semangat persatuan dan kerja sama, Desa Wagir Kidul mulai bangkit kembali, membuktikan bahwa tantangan besar dapat diatasi bersama.
Pembiayaan pembangunan huntara ini sebagian besar berasal dari alokasi Belanja Tidak Terduga (BTT) pemerintah daerah, dengan dukungan signifikan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) yang menanggung biaya tenaga kerja. Kolaborasi ini menjadi contoh nyata sinergi antara pemerintah dan lembaga non-pemerintah dalam mengatasi dampak bencana alam.
Lisdyarita atau yang akrab disapa Bunda Rita menyampaikan rasa syukurnya atas terlaksananya program ini dengan cepat dan tepat sasaran. Ia menggarisbawahi pentingnya kerja sama dan koordinasi dalam penanganan bencana.
Plt Bupati Ponorogo, Lisdyarita didampigi Pj Sekda, Kalaksa BPBD, Anggota DPRD, saat rehabilitasi lokasi Longsor di Desa Wagir Kidul
"Kami di pemerintahan tidak bisa bekerja sendirian, bantuan dari Baznas dan berbagai pihak lainnya sangat berarti dalam mempercepat proses pemulihan ini," ujarnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo, Masun, menjelaskan bahwa pendirian hunian sementara ini merupakan tindak lanjut dari Surat Keputusan tanggap darurat yang dikeluarkan oleh Lisdyarita.
"Proses ini berjalan sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Kami berkomitmen memastikan hak-hak dasar korban terpenuhi," kata Masun.
Selain menyerahkan huntara, Lisdyarita juga memimpin kegiatan rehabilitasi berupa penanaman bibit produktif di lokasi bekas longsor. Kegiatan ini diikuti oleh berbagai pihak seperti Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Ponorogo, pejabat daerah, dan perangkat desa setempat, menandai semangat gotong royong dalam pemulihan pasca-bencana.
![]() |
| Partispasi PMI saat rehabilitasi lokasi longsor Desa wagir Kidul |
Lisdyarita menegaskan,
"Keterlibatan semua elemen masyarakat adalah kunci sukses pemulihan bencana. Langkah yang diambil harus berdampak jangka panjang untuk kesejahteraan masyarakat."
Ketua PMI Ponorogo, Luhur Karsanto, melalui staf bidang Penanggulangan Bencana, M Nur Amin Zabidi menyampaikan apresiasi atas kepercayaan dan kolaborasi yang terjalin selama ini.
![]() |
| BPBD, PMI, Baznas, Forkpimcam foto bersama penerima huntara bencana longsor Desa Wagir Kidul |
"PMI berkomitmen terus hadir bersama masyarakat dan pemerintah dalam penanganan bencana, demi meringankan beban dan mempercepat pemulihan. Bersama kita kuat, bersama kita bangkit," ujarnya.
Kasus di Desa Wagir Kidul menjadi pelajaran penting tentang kesiapan dan respons cepat menghadapi bencana alam. Kolaborasi erat antara pemerintah, lembaga non-pemerintah, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam mempercepat pemulihan dan mengurangi dampak jangka panjang.
Dengan semangat persatuan dan kerja sama, Desa Wagir Kidul mulai bangkit kembali, membuktikan bahwa tantangan besar dapat diatasi bersama.
Editor: Redaksi



