Niat Puasa Rajab: Bacaan Arab, Latin, dan Artinya
Puasa di bulan Rajab dianjurkan bagi umat Islam karena Rajab termasuk dalam empat bulan mulia dalam Islam. Menurut keterangan Syekh Nawawi Banten, puasa di bulan-bulan haram, termasuk Rajab, memiliki keutamaan tersendiri. Dalam kitabnya Nihayatuz Zain, beliau menyebutkan bahwa "bulan paling utama adalah Ramadan, kemudian Muharam, lalu Rajab, selanjutnya Zulhijjah."
Umat Islam dapat memulai puasa sunnah Rajab dengan membaca niat pada malam hari, yaitu sejak terbenamnya matahari hingga terbit fajar. Bacaan niat puasa Rajab adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnati Rajaba lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Rajab esok hari karena Allah Swt."
Bagi mereka yang tidak sempat melafalkan niat di malam hari, niat puasa sunnah juga bisa dibaca di siang hari, asalkan belum makan atau minum. Lafal niat yang dapat dibaca di siang hari adalah:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i sunnati Rajaba lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Rajab hari ini karena Allah Swt."
Dengan menyambut bulan Rajab ini, umat Islam diharapkan dapat memanfaatkan kesempatan untuk meningkatkan kualitas ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Puasa sunnah Rajab bukan hanya menjadi sarana untuk beribadah, tetapi juga sebagai persiapan menyambut bulan suci Ramadan yang akan datang.
Semoga bulan Rajab ini membawa berkah dan meningkatkan ketakwaan bagi seluruh umat Islam di dunia.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel ini untuk konten akun media sosial komersial tanpa seizin redaksi lintas86.com. (min)