PMI Resmikan MCK Komunal: Cegah Polio di Jatim!
lintas86.com, Pamekasan – Palang Merah Indonesia (PMI) terus berupaya melindungi masyarakat Jawa Timur dari ancaman polio dengan meresmikan fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK) Komunal dan Septictank komunal di Kelurahan Barurambat Kota, Pamekasan, Kamis (25/06/2025). Langkah ini merupakan bagian dari Program Respons Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio, yang diinisiasi PMI Pusat dengan dukungan dari Australian Red Cross dan pendanaan IFRC Kantor Jakarta.
Keberadaan MCK Komunal ini menjadi krusial setelah ditemukannya kasus positif Polio tipe VDPV2 di Pamekasan dan Sampang pada akhir 2023. Untuk itu, PMI melakukan intervensi di tiga kabupaten: Pamekasan, Sampang, dan Bangkalan. Program ini tak hanya fokus pada penanggulangan polio, tetapi juga meningkatkan akses sanitasi yang lebih baik bagi masyarakat.
“Pembangunan fasilitas ini bukan hanya sebatas pembangunan fisik, tetapi juga menjadi sarana edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya sanitasi dalam pencegahan penyakit," ujar Fahmi dalam keterangan resminya.
Sejak Maret 2024, berbagai upaya telah dilakukan, termasuk sosialisasi kesehatan, kampanye imunisasi, dan surveilans lumpuh layu akut. Pembangunan fasilitas sanitasi pun digencarkan. Di Pamekasan, dibangun 1 MCK komunal, 1 septic tank komunal, dan perbaikan 11 unit MCK.
Di Bangkalan, dibangun 2 MCK komunal baru dan 1 unit perbaikan MCK. Sementara di Sampang, dihadirkan 7 MCK komunal di 4 desa, diharapkan mampu menyediakan fasilitas sanitasi yang layak dan mengurangi risiko penyebaran penyakit.
Peresmian ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Prof. Fachmi Idris dan Camat Pamekasan Dr. Rahmat Kurniadi Suroso. Prof. Fachmi menekankan pentingnya edukasi sanitasi untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas penyakit. Dr. Rahmat mengapresiasi PMI atas lokasinya yang strategis dan bermanfaat bagi masyarakat.
Program ini melibatkan partisipasi aktif masyarakat, mulai dari perencanaan hingga pengawasan. Warga berkontribusi melalui hibah lahan dan gotong royong, serta berkomitmen menjaga fasilitas.
Faridatul Jannah, seorang warga, merasakan manfaat nyata program ini. "Infrastruktur sanitasi yang diperbaiki membantu masyarakat hidup lebih sehat," ungkapnya.
PMI berharap, fasilitas ini dapat menjadi model praktik baik dalam pencegahan penyakit berbasis lingkungan di tingkat nasional, serta meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab kolektif dalam menjaga kesehatan masyarakat. Dengan kemitraan, edukasi, dan komitmen bersama, diharapkan tercipta lingkungan yang benar-benar bebas polio dan penyakit lainnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel ini untuk konten akun media sosial komersial tanpa seizin redaksi lintas86.com Cepat akurat Terpercaya (min)