PMI Kerahkan Relawan dan Distribusikan Air Bersih untuk Korban Bencana di Sukabumi
0 menit baca
lintas86.com, Sukabumi – Bencana alam parah yang melanda Kabupaten Sukabumi pada 27 Oktober 2025 telah menimbulkan dampak signifikan bagi masyarakat setempat. Intensitas curah hujan yang tinggi disertai dengan angin kencang mengakibatkan Sungai Cisolok meluap, menyebabkan banjir bandang yang melanda enam desa di Kecamatan Cisolok dan Kecamatan Cikakak. Bencana ini juga diiringi dengan tanah longsor yang semakin memperburuk situasi di lapangan, menyulitkan proses penanganan dan evakuasi para korban.
Menanggapi situasi darurat ini, Palang Merah Indonesia (PMI) bergerak cepat dengan mengerahkan relawan serta mendistribusikan bantuan kemanusiaan untuk korban terdampak.
Ridwan S. Carman, Kepala Divisi Penanggulangan Bencana Markas Pusat PMI, menjelaskan dalam laporan terbaru bahwa sebanyak 612 kepala keluarga atau sekitar 1.835 jiwa terdampak akibat kondisi banjir bandang. Dari jumlah tersebut, setidaknya 375 jiwa terpaksa mengungsi ke rumah kerabat terdekat.
"Situasi di lapangan sangat menantang. Selain 500 rumah yang terendam air, satu bangunan mengalami keruntuhan, dan jembatan vital yang menghubungkan Desa Cikahuripan dengan Desa Cisolok mengalami kerusakan parah, tidak dapat digunakan," papar Ridwan. Kondisi ini mengharuskan PMI bersama instansi terkait untuk bekerja ekstra keras dalam memberikan bantuan yang diperlukan.
Tanah longsor yang terjadi di dua desa dalam Kecamatan Cisolok juga menyebabkan dampak kepada 11 kepala keluarga atau 44 jiwa. Longsor ini menghadirkan tantangan tambahan dalam upaya distribusi bantuan serta evakuasi yang dilakukan oleh tim tanggap darurat.
Dalam respons cepat terhadap bencana ini, PMI Kabupaten Sukabumi dengan dukungan PMI Provinsi Jawa Barat telah memobilisasi sumber daya dan personil secara cepat. Langkah-langkah darurat termasuk asesmen situasi lapangan, evakuasi warga terdampak, dan pembersihan area pasca-banjir telah dilaksanakan. Salah satu prioritas utama adalah memastikan kebutuhan dasar warga, terutama akses terhadap air bersih, dapat terpenuhi.
"Kami telah mendistribusikan 5.000 liter air bersih kepada 150 jiwa yang paling terdampak. Selain itu, sejumlah 30 personil dari PMI Provinsi Jawa Barat dikerahkan untuk memastikan operasi tanggap darurat ini berjalan optimal," jelas Ridwan. Distribusi air bersih menjadi penting karena akses yang terbatas dan kebutuhan mendesak di lapangan.
Kendala logistik tidak dapat dihindari. Jalur transportasi yang terputus memaksa masyarakat menggunakan jalur alternatif yang lebih jauh, menghadirkan tantangan dalam penyampaian bantuan yang cepat dan efisien. Oleh karena itu, PMI mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan, mengingat prediksi cuaca menunjukkan intensitas hujan yang masih tinggi di wilayah tersebut.
PMI berkomitmen untuk terus melakukan evaluasi dan siap memberikan bantuan tambahan jika diperlukan. Bagi warga yang membutuhkan informasi atau bantuan lebih lanjut, dapat menghubungi Tim Posko PMI Pusat melalui nomor yang telah disediakan, yaitu Muhammad Abdul Malik di 0822 1423 2969, Fitratun Nisa di 0896 3278 1377, Admiral Daffa Khairy di 0856 2472 0053, atau Ninda Zahara di 0812 9773 5707.
Atas nama Palang Merah Indonesia, ucapan terima kasih disampaikan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam operasi tanggap darurat ini. Kerja sama solid antara berbagai lembaga dan masyarakat menjadi kunci dalam usaha mitigasi bencana dan pemulihan pasca-bencana di Kabupaten Sukabumi. PMI menekankan pentingnya kolaborasi yang erat untuk mengurangi risiko dan dampak dari bencana serupa di masa yang akan datang.
Penulis: M Nur Amin Zabidi
Editor: Redaksi

